Kamis, 29 Desember 2011

The History Of Girls' Generation




Guys, kalian tahu kan Girls' Generation atau SNSD ? Kalo kalian KPOPers kalian pasti tahulah dengan Girlband yang paling terkenal di Korea sekarang, bahkan di dunia.
Kalian juga pasti tahu, kalo SNSD itu awalnya tidak berkonsep 9 orang. Nah, trus berapa orang?
Kita flashback ke belakang yuk...

SNSD mengalami 5 perubahan formasi
^ Formasi 1
SNSD terdiri dari 11 member, yaitu Lee Yeon-hee, Hwang Bo-ra, Bae Seok-bin, Zhang Liyin, Jessica Jung, Kim Hyoyeon, Kwon Yuri, Choi Sooyoung, Im Yoona, Seo Juhyun, Kim Yejin.
Leader : Lee Yeon-hee
Maknae : Kim Yejin

Sayangnya formasi awal ini tidak bertahan lama dengan keluarnya Lee Yeon-hee, Hwang Bo-ra, Zhang Liyin dan Kim Yejin. Tapi, walaupun tidak jadi debut dengan trainee-trainee lain, sekarang mereka terkenal sebagai artis, yaitu Lee Yeon-hee dan Hwang Bo-ra. Sementara Zhang Liying terkenal sebagai penyanyi solo sekarang dan Kim Yejin sempat menajdi model di MV Amigo milik Shinee.

^ Formasi 2
Masih dengan konsep 11 gadisnya, dengan anggota : Seo Hyun-jin, Park Soyeon, Jessica Jung, Kim Hyoyeon, Kwon Yuri, Choi Sooyoung, Stella Kim, Im Yoona, Jang Hajin, Seo Juhyun, Lee Hwanghee
Leader : Seo Hyun-jin
Maknae : Lee Hwanghee

Dalam formasi ini, Seo Hyun-jin yang merupakan anggota termuda dari grup SM (M.I.L.K) yang sudah bubar ini dipilih menjadi main vocalist. Park Soyeon yang sekarang menjadi bagian dari girlband T-Ara juga sebagai main vokalist dalam formasi ini. Stella Kim yang berdarah Korea-Amerika pun selain menjadi main vokalis juga sebagai face of the grup. Tapi dengan beberapa alasan formasi ini diganti.

^ Formasi 3
SNSD memang sengaja dirilis dengan konsep 11 orang, dan SM tetap mempertahankan konsep itu, karena sampai formasi ke 3 ini SM tidak berupaya untuk mengganti konsep awal mereka.
Anggota : Park Soyeon, Kim Taeyeon, Jessica Jung, Stephanie Hwang, Kim Hyoyeon, Kwon Yuri, Choi Sooyoung, Stella Kim, Im Yoona, Jang Hajin, Seo Juhyun.
Leader : Park Soyeon
Maknae : Seo Juhyun

Formasi inilah yang paling terkenal dan netizen mulai menjuluki mereka sebagai Super Girls. Bahkan SM berencana untuk mendebutkan formasi ini. Kedua anggota baru (Kim Taeyeon dan Stephanie Hwang) sama-sama ditemukan SM pada tahun 2004. Sayangnya, Stella Kim dan Jang Hajin memutuskan untuk keluar dengan alasan ingin fokus kuliah.

^ Formasi 4
SM akhirnya mengganti konsep mereka, SM menambahkan 1 orang dalam girlband yang akan segera didebutkan itu. Dan 12 orang itu adalah Park Soyeon, Kim Taeyeon, Jessica Jung, Lee Soonkyu, Stephanie Hwang, Kim Hyoyeon, Kwon Yuri, Choi Sooyoung, Im Yoona, Seo Juhyun, Lee Hwanhee, Heo Chanmi
Leader : Park Soyeon
Maknae : Heo Chanmi

Lee Soonkyu masuk berkat rekomendasi dari staff SM, Ahyoomi. Tapi sebelumnya Soonkyu sempat menjadi trainne di agency lain yang sayangnya agency itu bangkrut. Heo Chanmi yang sekarang dikenal sebagai anggota Co-Ed dan 5Dolls masuk sebagai anggota termuda. Dan Lee Hwanhee direkrut kembali masuk ke proyek ini. Tapi Lee Hwanghee dan Heo Chanmi dikeluarkan dari grup, kemudian SM berencana untuk mendebutkan 10 trainee ini. Namun, karena latihan yang keras, Park Soyeon memutuskan untuk keluar dari grup.

^ Formasi Akhir
Setelah 4 kali bongkar pasang, akhirnya inilah formasi akhir dari grup yang sekarang kita kenal sebagai So Nyeo Shi Dae/Girls' Generation, dengan anggotanya Kim Taeyeon, Jessica Jung, Lee Soonkyu, Stephanie Hwang, Kim Hyoyeon, Kwon Yuri, Choi Sooyoung, Im Yoona, Seo Juhyun.
Leader : Kim Taeyeon
Maknae : Seo Juhyun

Music Career

Awal karier Girls' Generation dalam dunia musik dimulai sejak Juli 2007. Mereka tampil pertama kalinya secara tidak resmi dalam acara Mnet's School of Rock dengan membawakan single pertama mereka yang berjudul Into The New World. Kemudian sebulan kemudian, pada 5 Agustus 2007, Girls' Generation debut secara resmi di SBS Inkigayo dengan membawakan Into The New World.

Tidak lama kemudian, tepatnya bulan November 2007, Girls' Generation merilis 1st Album Girls' Generation. Lalu, awal tahun 2008 Girls' Generation memulai promo mereka untuk single kedua dari album mereka yang berjudul Kissing You dan single inilah yang membawa Girls' Generation memenangkan K-Chart KBS Music Bank untuk pertama kalinya dan juga menempati posisi #1 dalam acara serupa di SBS Inkigayo dan Mnet M. Countdown. Pada Maret 2008 SM merilis 1st Repackage Album Baby Baby.

Tahun 2009 adalah titik balik dari karier girlband ini. Setelah vakum cukup lama, SM merilis 1st Mini Album Gee pada Januari. Dalam waktu dua hari, single ini menduduki peringkat pertama di semua charts. Single Gee bahkan memegang rekor terlama menduduki peringkat pertama KBS Music Bank selama 9 minggu berturut-turut, sampai sekarang ini belum ada yang melampaui rekor mereka. Kemudian pada bulan Juni, Girls' Generation meluncurkan 2nd Mini Album Genie, dan lagi-lagi semua perhatian kpopers tertuju pada mereka. Karier Girls' Generation benar-benar meningkat tajam di tahun 2009, banyak sekali award-award bergengsi yang mereka dapatkan di tahun ini.

Album kedua Oh! rilis pada Januari 2010 dan seketika single Oh! merajai semua chart musik dalam waktu yang singkat. Kemudian melalui 2nd Repackage Album Run Devil Run dan melanjutkan promonya pada Maret 2010. Pertengahan Juni 2010, Girls' Generation mengumumkan sudah mengikat kontrak dan mulai bekerja dibawah Universal Music Japan. Single Jepang pertama mereka adalah Genie dan dirilis pada September 2010. Single kedua Jepang mereka yaitu Gee berhasil menduduki posisi #1 pada 26 Oktober 2010 di Oricon Daily Chart, dan lagi-lagi membuat mereka menjadi girlband non Jepang pertama yang berhasil meraih nomor satu pada daily chart. Keesokan harinya, 27 Oktober 2010, SM merilis 3rd Mini Album Hoot di Korea. Dalam waktu kurang dari 7 menit, Hoot berhasil mendominasi semua musik charts.

Awal tahun 2011 Girls' Generation bekerja sama dengan Intel Core dan mulai melakukan promo untuk lagu yang berjudul Visual Dreams. Tak lama kemudian pada pertengahan Januari, diumumkan bahwa Girls' Generation merilis Run Devil Run versi Jepang sebagai digital single yang dijadwalkan rilis pada 25 Januari 2011. Pada 27 April 2011, Girls' Generation merilis single Jepang ketiga Mr. Taxi/Run Devil Run. Mereka juga melakukan tur Jepang yang bernama The 1st Japan Arena Tour yang dimulai di Osaka pada 31 Mei. Hari pertama bulan Juni, mereka merilis album original Jepang yang bernama "Girls Generation". Setelah menyelesaikan tur mereka di Jepang, sekitar bulan Oktober 2011 Girls' Generation merilis 3rd album The Boys, dan single mereka The Boys dengan cepat menduduki peringkat #1 di berbagai chart musik.

Rekomendasi Lagu Korea Ballad (1)

Akhir-akhir ini aku lagi suka banget dengerin lagu-lagu ballad, terutama Korean Ballad...
dan aku akan merekomendasikan beberapa lagu yang menurutku enak di dengar,

1. Super Junior - Thank You
Meskipun aku belum tahu arti lagu ini, tapi sumpah dengerin suaranya member-member Super Junior disini buat merinding -___-v

2. Super Junior - A Day
Cewek mana sih yang nggak mau dinyanyiin lagu ini oleh seorang cowok? apalagi kalo ternyata cowok itu adalah cowok yang disukainya, so sweet banget pastinya. Lagu romantisnya Super Junior selain No Other, tapi aku lebih suka ini, jujur deh, karena nggak ada part rap nya :D

3. Na Yoon Kwon - If It Was Me
Jujur lagunya aku banget, ah no comment lah buat lagu ini. Thanks Kyuppa udah pernah nyanyiin lagu ini :*

4. IU - The Story I Didn't Know
Lagu ini tuh menceritakan tentang seorang cewek yang berpisah dari cowok yang dia sukai. Tapi si cowok itu sama sekali nggak ngucapin selamat tinggal gitu ke cewek itu, padahal si cewek berharap banget tuh. Bahkan si cewek itu nggak tahu cerita tentang cintanya sendiri

5. Kyuhyun Super Junior - The Way We Break Up
Melting banget dengerin suara Kyuppa disini.....
Dapet banget perasaan saat seseorang merelakan berpisah dengan orang yang dia cintai, dan jalan yang untuk berpisah itu bermacam-macam, hanya tergantung pilihan mereka. Dan dengan perlahan harus bisa melupakan cintanya yang sudah pergi itu, tapi nggak yakin bisa ngelupain atau nggak

S.M. Entertainment Global Auditions Set to Begin in January 2012

S.M. Entertainment will be holding global auditions, beginning in January of 2012. The auditions will span five countries and fifteen cities, and will last for three months. Auditioning is completely free and open to everyone. What follows is S.M. Entertainment’s official press release for their 2012 Global Auditions.
*****
S.M. Entertainment
2012 Global Auditions

2012 SM Global Auditions will be held in 15 cities within five countries – Korea, China, USA, Canada, and Japan – for three months beginning January 2012.

S.M. Entertainment (SM), the company that has produced many famed K-pop artists such as BoA, TVXQ, Super Junior, Girls’ Generation, SHINee and f(x), has announced its plans to hold a grand-scaled global audition. SM Global Auditions have been an annual event since 2006. Through these auditions, SM has been able to discover talented young artists such as Henry, who was the finalist of the 2006 global auditions and is now a member of Super Junior M, as well as current f(x) member Amber who auditioned in 2007 in the US.
In the New Year SM begins its next search to find the next generation of Artists. As a result of the Korean wave, the popularity of K-Pop singers has reached new heights and SM expects its next line of auditions to attract a lot of fierce competition.
The SM Global Auditions will take place in New York on February 18th, Chicago on February 20th, San Francisco on February 26th, Los Angeles on March 3rd, as well as Korea, Japan and Canada.
Auditions are open for anyone and there is no application fee.

Applications can be sent via e-mail to: 2012usa@smtown.com, 2012canada@smtown.com or
YouTube (www.youtube.com/audition).
Finalists will be given the opportunity to sign an exclusive contract with S.M. Entertainment.
This contract will cover all initial costs in launching a musical career.

For more details and information, please check the SMTOWN official website: (www.smtown.com).

credit: http://soshified.com/2011/12/s-m-entertainment-global-auditions-set-to-begin-in-january-2011

Never Gonna Let You Down


NEVER GONNA LET YOU DOWN



Title : Never Gonna Let You Down
Cast :
-      Kyuhyun Super Junior
-      Sooyoung SNSD

Other cast :
-      Siwon Super Junior
-      SNSD member
-      SMTown

Author : soocyoung

Length : one shoot

PG : 15


Kyuhyun POV
Sudah hampir sebulan ini aku tidak melihatnya. Aku tahu, aku pun sudah sangat jarang ke kantor akhir-akhir ini. Karena aku dan memberku, Super Junior sedang mempersiapkan Super Show yang ke-4. Walaupun aku sangat ingin mengobrol dengannya atau setidaknya melihatnya, tapi itu tidak mungkin. Entah kenapa aku sangat ingin melihatnya, melihat tawanya dan mendengar gurauannya itu sangat membuatku senang dan nyaman, apalagi di waktu-waktu sekarang, aku sangat membutuhkannya untuk selalu membuatku tertawa.
Kalian tahu siapa yang aku bicarakan?
Dia adalah Choi Sooyoung.
Ya Sooyoung SNSD, yeoja yang paling tinggi di SNSD dan paling suka makan itu. Aku selalu bahagia saat bersamanya, walaupun aku dan dia sama sekali tidak ada hubungan khusus, seperti yang kalian tahu, kami dilarang berkencan. Hubunganku dengannya pun hanya sebatas sunbae dan hoobae saja.
Jika ingat tentang kontrak itu, ingin rasanya aku melanggarnya. Ingin rasanya aku menyatakan perasaanku padanya. Hampir saja aku mengatakannya saat aku bertemu dengannya di kantor SMent.

***flashback***
Aku sedang berjalan bersama Sungmin hyung setelah menyelesaikan rapat kami dengan manajer kami. Dan aku mendengar suara tawanya, karena memang aku sangat hafal, dan aku melihatnya sedang berjalan bersama membernya. Aku menghentikan langkahku dan terus memandangnya.
“waeire?” suara Sungmin hyung menyadarkanku
“anida, aku ingat barangku ada yang tertinggal. Hyung kau duluan saja ke mobil, nanti aku menyusul” ucapku, dan Sungmin hyung mengangguk mengerti, kemudian dia pergi meninggalkanku sendiri.
Aku mengikutinya, dia masuk ke ruang latihan SNSD. Aku terus memperhatikannya, dia melakukan beberapa pemanasan. Sepertinya mereka tidak tahu aku berdiri di depan pintu latihan mereka, apalagi Sooyoung. Aku terus menatapnya, dia menari dengan begitu lincahnya, aku tersenyum melihatnya berlatih. Setelah aku puas, aku memutuskan untuk pergi. Aku tidak berharap aku berbicara padanya sekarang, hanya dengan melihatnya saja aku senang.
“Kyuhyun oppa” sapa seseorang, aku menoleh untuk melihat siapa yang memanggilku, dan ternyata…
“Sooyoung-ah” aku menyapanya juga
“oppa, apa yang kau lakukan disini?” tanyanya setelah dia berdiri di depanku. Dia tersenyum dan masih banyak keringat yang menempel di badannya.
Aku tersenyum dan mengambil handuk yang selalu aku bawa di tasku. Aku menyerahkan kepadanya, dan tak lupa sedikit makanan kecil juga air mineral.
“aigoo, kau selalu membawa ini di tasmu?” tanyanya heran, aku tertawa
“Sooyoung-ah” aku menarik tangannya, menjauh dari ruang latihan SNSD itu. Dia menatapku heran, dan aku sama sekali tidak berani memandangnya. Aku terus menunduk, jantungku berdebar sangat kencang dan aku tidak melepas tanganku dari tangannya.
“oppa, gwenchanayo?” tanyanya, suaranya terdengar khawatir.
Aku memberanikan diri menatapnya, dan tersenyum. “ne, gwenchana” ucapku
“kenapa kau mengajakku ke sini? Ada yang ingin kau katakan?” dia bertanya lagi padaku, dia memandangku ingin tahu.
“ah geurae” aku tiba-tiba tidak tahu harus berkata apa padanya. Seharusnya aku mengatakan bahwa aku mencintainya, tapi yang ku katakan adalah, “lama aku tak melihatmu, kau tetap saja kurus Sooyoung-ah dan apa kau masih banyak makan?” aku yakin pertanyaanku ini tidak perlu jawaban darinya, aku benar-benar bodoh menanyakan itu.
Dia menatapku tidak percaya, dan ekspresinya berubah dengan sangat cepat, “YA Oppa!” bentaknya, dia melepas tangannya dariku, “aku pikir kau akan mengatakan sesuatu yang penting, tapi kau malah mencelaku” dia mendengus kesal dan membalikkan badannya memunggungiku.
“memangnya kau ingin aku mengatakan apa?” tanyaku ingin tahu, berusaha memancingnya.
Aku melihat wajahnya memerah, “aniyo, ah sudahlah oppa kau menyebalkan”
Aku tertawa melihat tingkahnya, “kau marah?”
“ne”
“kalo ku traktir makan, kau masih akan marah?” aku mencoba merayunya, dan aku sangat yakin cara ini akan berhasil.
“aniyo, tapi kau harus membelikanku buchimgae, doenjang, ddukbokki, ki..”
“YA! Kau makan sebanyak itu?” aku menatapnya tidak percaya
“kau jadi membelikanku makanan atau tidak?” dia menatapku ragu, dan terpaksa aku mengangguk. “yasudah, aku mau tiga makanan itu saja, tapi dobel ya”
“mwo?” aku masih menatapnya tidak percaya, “ah arrata” ucapku lagi setelah melihat ekspersinya yang berubah.
Dia mengangguk dan tertawa, kemudian merangkulku. Entah kenapa saat dia merangkulku, jantungku berdebar lagi. “kau memang oppaku yang paling baik” ucapnya di sela-sela tawanya.
“Sooyoung-ah” panggilku, dia menoleh dan memandangku, “na..”
“Ya Choi Sooyoung! Eodiga?” suara seseorang terdengar dari dalam ruang latihan SNSD, sepertinya itu suara Yuri.
“Jamkkaman Yuri-ah” ucapnya berteriak, “oppa, mianhaeyo. Ada yang ingin kau katakan lagi?”
“anida, kau latihan lagi saja” jawabku santai, dia tersenyum kepadaku dan meninggalkan ku sendiri di tempat ini.
Tak lama, dia kembali dan hanya menjulurkan kepalanya di pintu latihan. “oppa, gomawoyo” ucapnya, dan aku mengangguk sebagai jawabannya. Aku sempat melihat ke ruang latihan SNSD lagi, dia sudah mulai berlatih, aku memandangnya sekali lagi.
Aku menghela nafas panjang, “saranghae Sooyoung-ah” gumamku sebelum aku meninggalkan ruang latihan itu.
***flashback end***

Dan sekarang aku ingin sekali melihatnya. Haruskah aku ke dorm SNSD sebentar hanya untuk melihatnya? Ataukah aku menghubunginya sekarang untuk mendengar suaranya? Aku mempertimbangkan pilihan yang kedua itu, aku mengambil ponselku dan mencari namanya di kontak teleponku.
“Kyuhyun-ah” aku menoleh ke arah suara yang memanggilku itu. Leeteuk hyung datang membawa beberapa barang di tangannya. “bantu aku cepat”
Aku meletakkan ponselku dan setengah berlari membantunya. “untuk apa barang-barang ini?”
“perlengkapan konser kita” jawab Leeteuk hyung singkat, dia sangat sibuk mempersiapkan konser keempat kami ini di Seoul, walaupun itu masih sangat lama.
“ada yang perlu aku kerjakan?”
“ne, kau pergilah ke kantor, dan ambil beberapa barang lagi. Manajer kita sudah di sana, aku sangat lelah” Leeteuk hyung langsung merebahkan badannya di sofa, aku mengangguk dan menuruti perintahnya itu.

Sooyoung POV
Akhirnya, setelah menyelesaikan 3 jadwal hari ini, kami bisa pulang ke dorm. Aku senang bisa menghibur fans yang sudah mendukung kami sejauh ini. Walaupun lelah, tapi kami, SNSD, sangat senang melakukannya, karena inilah pekerjaan kami.
Aku satu mobil dengan tiga memberku, ada Hyoyeon, Taeyeon, dan Jessica. Sementara empat member yang lain ada di mobil satunya. Dan Yoona sendiri masih harus menyelesaikan jadwal syutingnya. Biasanya memang kami satu mobil, tapi kali ini kami harus pergi dengan dua mobil. Aku menyandarkan kepalaku ke bahu Hyoyeon, begitu juga Jessica yang menyandarkan kepalanya kepada Taeyeon.
“aku senang kita menang lagi hari ini” ucap Sica mencoba membuka pembicaraan.
“aku pikir kita akan kalah, tapi Sone memang hebat” ucapku bersemangat, aku mengubah posisi dudukku.
“aku harap kita menang lagi minggu depan dan begitu seterusnya”
“Ya Sooyoung-ah”
“waeyo?” tanyaku heran dan menoleh kepada Hyoyeon.
“kau menginjakku, babo”
Semua member tertawa melihat Hyoyeon yang kesakitan, “mianhae Hyoyeoni, aku memang sengaja melakukannya” ucapku bercanda
“YA!” Hyoyeon menjitak kepalaku, sangat sakit. Inilah balasannya jika berani melawan Hyoyeon. Aku masih mengelus-elus kepalaku yang masih sakit, dan Jessica ikut mengelus rambutku.
“tidak bisakah kita mampir ke restoran?” tanyaku penuh harap
“andwae, kita langsung pulang saja” Taeyeon dengan cepat menolaknya
“YA Taeyeon-ah, waeyo?” aku mencoba protes, karena aku sudah ingin makan lagi
“kau tahu aku sangat lelah, mereka juga lelah. Lihatlah Sica, dia sudah kelelahan” jawabnya, aku menoleh ke Jessica yang sedang memejamkan matanya. “lagipula besok aku ada jadwal, kau memang tidak ada jadwal besok”
“kau memberikan contoh yang salah Taeyeon-ah, wajah Sica memang selalu kelelahan begitu” dengusku, aku mendengar Hyoyeon tertawa, dan aku pun sempat menoleh ke arahnya.
“YA Taeyeon-ah” panggilku, tapi ternyata Taeyeon sudah memejamkan matanya juga. Aku mengela nafas, dan bersandar ke kursi mobil. Aku mengambil ponselku, dan melihat-lihat kontakku, aku ingin menghubungi seseorang untuk menemaniku selama perjalanan ke dorm ini.
Aku mencoba mengirim pesan kepada Yuri, tapi dia tidak membalasnya. Mungkin di mobil yang satunya juga sama. Jariku berhenti pada sebuah nama, Siwon oppa. Haruskah aku menghubunginya sekarang? Dia pasti sangat sibuk, aku takut menganggunya. Ah, Siwon oppa bukan hanya seperti oppa ku, aku mencintainya. Entah kapan aku menyadari rasa itu, yang aku tahu pasti, hatiku selalu bergetar saat aku melihatnya.
Aku menutup ponselku, dan membayangkan jika Siwon oppa bisa menjadi namjachinguku. Aku pasti sangat-sangat bahagia, apalagi Siwon oppa adalah namja impian banyak yeoja. Dia tampan, pintar, baik dan sangat perhatian, apalagi padaku. Aku tersenyum memikirkannya. Dan tiba-tiba aku teringat pada seseorang. Aku mengambil ponselku lagi dan tanpa pikir panjang, aku mengirim pesan padanya.
“oppa, kau sudah tidurkah?” pesanku terkirim dan aku menunggu balasannya. Lama dia tidak membalas, jangan-jangan Kyuhyun oppa sudah tidur, aku menatap jam di ponselku, sudah jam 01.23 KST.
”ada apa?” aku mendapat balasan darinya, aku senang dia membalas pesanku. Aku mengubah posisi dudukku dan menoleh ke memberku yang lain yang masih terpejam.
“kau sedang sibukkah?”
“aniya, aku sedang berkencan dengan PSP ku, keke^^” cepat sekali dia membalasnya, dan sudah kuduga, dia lebih memilih tidak tidur untuk bermain game.
“mwo? Kau berencana menikah dengan PSPmu itu? :p”
“eobseo! PSP sudah seperti kekekasihku, kau tahu”
“oppa, kau mau menemaniku makan malam ini?” aku sangat berharap dia mau, aku butuh teman untuk aku ajak makan, biasanya Yoona, tapi dia sedang tidak ada. Aku tidak mau jika aku harus keluar sendiri membeli makanan.
“ne, kau dimana?” dia menyetujuinya, hampir saja aku berteriak. Akhirnya, ada yang mau menemaniku makan, aku sangat senang dan dengan cepat aku membalas pesannya.
“sebentar lagi aku sampai di dormku, kau tunggu aku disana, oppa”
“arraso, aku tunggu kau di depan dormmu”
Aku tidak membalas pesannya lagi, aku ingin cepat sampai ke dorm. Dengan gelisah aku memandang di jalan-jalan yang aku lewati, jalannya masih ramai, walaupun tidak seramai biasanya. Setelah traffic light ini, dorm SNSD akan terlihat. Aku mencoba membangunkan Taeyeon.
“Taeyeon-ah, bangunlah, kita sudah hampir sampai” ucapku pelan, dan tidak lama Taeyeon bangun. Aku mencoba membangunkan Hyoyeon dan Taeyeon membangunkan Jessica. Begitu sampai di dorm, semua memberku langsung menuju ke kamar mereka. Sementara aku duduk di sofa ruang tengah, aku menunggu Kyuhyun oppa.
“eonni, kau tidak tidur?” tanya Seohyun penasaran dalam perjalanan menuju kamarnya.
“eonni mau makan dulu, kau tidur saja” jawabku tersenyum, dan dia mengangguk
“kau mau makan?” Yuri membuka kamarnya dan mencoba berbicara padaku.
“ne, kau mau juga?” jawabku memandang ponselku
“anida, aku tidak mau mengikuti pola makanmu lagi” Yuri menutup pintunya dan membiarkanku sendiri di ruang tengah. Sekali lagi aku memandang ponselku, karena sedari tadi ponselku tetap diam, apakah Kyuhyun oppa benar-benar datang? Aku khawatir.

Normal POV
Kyuhyun bersama dengan Sooyoung di salah satu kedai ramen yang masih buka. Sooyoung sudah hampir menghabiskan ramennya, sementara Kyuhyun baru setengah jalan. Sepertinya Sooyoung ingin menambah satu porsi lagi, dan benar saja, dia memesan satu porsi ramen lagi. Kyuhyun tertawa melihat tingkah yeoja yang ada di depannya ini. Saat Sooyoung mengirim pesan pada Kyuhyun, sebenarnya Kyuhyun sudah tidur. Begitu tahu jika yang mengirim pesan padanya adalah Sooyoung, Kyuhyun langsung membalasnya. Apalagi Kyuhyun memang sudah ingin menghabiskan waktu bersama Sooyoung.
“kau yakin masih sanggup memakan satu porsi ramen?” Kyuhyun bertanya, pertanyaan yang salah pada seorang Sooyoung.
“kau meragukanku, oppa?”
“aku sama sekali tidak menyangka, yeoja kurus sepertimu makan begitu banyaknya. Lihat aku saja belum menyelesaikan makananku ini” Kyuhyun tersenyum jahil
“bahkan aku bisa.. uhuk..uhuk..” Sooyoung terbatuk-batuk, dia tersedak.
Kyuhyun panik melihat Sooyoung. “YA! Jangan berbicara kalo makan” Kyuhyun beranjak dari tempatnya dan mengambil air minum lagi untuk Sooyoung. Kyuhyun duduk di samping Sooyoung dan mengelus-elus punggung Sooyoung.
“oppa, aku ingin minum lagi” ucap Sooyoung, dengan bergegas Kyuhyun mengambil air minum lagi, ini air minum ketiga yang Kyuhyun ambil.
“kau ini” Kyuhyun masih khawatir, dia memandang cemas ke arah Sooyoung yang sedang meminum air yang baru diambilkan oleh Kyuhyun.
“mianhaeyo, oppa” jawabnya pelan
“YA! Lihat wajahmu itu, hahaha” Kyuhyun tertawa puas, dia tidak bisa menahan tawanya begitu melihat wajah Sooyoung yang memerah dan matanya berair itu. “kau sangat lucu, Sooyoung-ah”
“oppa, sudahlah jangan menertawaiku” ucap Sooyoung meletakkan gelasnya, “kau yang mengajakku mengobrol” tambahnya. Kyuhyun menghentikan tawanya dan memandang Sooyoung lama. Sooyoung pun memandang aneh pada Kyuhyun, dia memandang penampilannya sendiri karena tatapan Kyuhyun itu.
“ada yang aneh dariku?” tanya Sooyoung memastikan, sambil terus membenarkan penampilannya.
“anida, kau tidak aneh sama sekali”
“lalu kenapa kau melihatku seperti itu?” Sooyoung penasaran, dia memakan lagi ramennya yang belum habis itu.
“yeoppeuda” gumam Kyuhyun
“ye?” Sooyoung menghentikan makannya, karena dia tidak jelas mendengar ucapan Kyuhyun. “oppa, kau mengatakan sesuatu?”
Sooyoung menunggu Kyuhyun menjawab, “anida, memangnya aku mengatakan sesuatu?”
“ne, kau mengatakan sesuatu tapi aku tidak mendengarnya”
“ye?” ucap Kyuhyun berpura-pura polos
“YA! Mollayo, aku tidak mendengarmu jelas”
“ah, lupakan saja” jawaban Kyuhyun membuat Sooyoung mengerucutkan bibirnya, dan itu membuat Kyuhyun tertawa. Sooyoung memakan lagi ramennya, dan memilih untuk menghabiskannya.

Kyuhyun POV
Aku bersyukur dia tidak mendengarnya, walaupun sebenarnya aku ingin dia mendengarnya, di sisi lain aku tidak ingin dia mendengarnya. Entahlah itu tidak penting sekarang. Aku senang bisa menemaninya makan, walaupun seperti biasanya dia makan lebih banyak dariku, dia memang benar-benar shikshin. Yeoja ini bahkan sudah menghabiskan dua porsi ramen ukuran jumbo. Entah kenapa aku suka memandangnya saat dia makan, dia benar-benar cantik pagi ini, bahkan lebih cantik dari biasanya.
“jadwalmu padat kah?” tanyaku ingin tahu, dia menatapku masih memakan sisa ramennya. Dia hanya mengangguk dan melanjutkan makannya, “besok kau bisa menemaniku?”
“kemana oppa?”
“ah, aku ingin mencari sesuatu untuk seorang yeoja” aku ingin tahu reaksinya setelah aku mengatakan itu.
“ah, kau sedang menyukai seseorang?” dia justru bertanya padaku, aku mengangguk sebagai jawaban. “nado oppa” jawabnya, aku menatapnya terkejut.
“kau juga sedang menyukai seseorang?” tanyaku sekali lagi, untuk memastikan saja.
“ne”
“nuguya?”
Dia tersenyum malu di depanku, dia menyelesaikan makannya kemudian dia memandangku malu. Aku melihat wajahnya memerah, entah kenapa jantung berdebar, bahkan lebih cepat dari biasanya.
“Siwon oppa”
Deg. Siwon hyung? Jadi selama ini dia menyukai Siwon hyung, lantas bagaimana aku? Apakah aku sama sekali tidak ada artinya dimatanya? Seketika aku lemas, Sooyoung menyukai Siwon hyung, itu sesuatu yang baru aku tahu darinya.
Aku memberanikan diri bertanya padanya, “sejak kapan?”
“mollayo, hatiku selalu berdebar saat melihatnya”
Sooyoung-ah, tak tahukah kau akupun begitu. Hatiku selalu berdebar saat melihatmu, jantungku selalu berdetak lebih cepat saat mendengar suaramu. Dan aku selalu ingin menghentikan waktu saat aku bersamamu. Kau tak tahu Sooyoung-ah, aku mencintaimu.
Dia menceritakan kedekatannya dengan Siwon hyung, dia juga bercerita apa yang membuatnya tertarik pada Siwon hyung daripada aku. Sementara aku hanya tersenyum dengan sesekali anggukan sebagai jawaban atas cerita-ceritanya itu.
“oppa, aku selalu begitu di depannya. Apakah aku benar-benar menyukainya?”
“ne, setidaknya itulah yang aku rasakan pada yeoja yang aku sukai”
“jinjjayo?” dia berusaha meyakinkan dirinya, dan aku hanya mengangguk. “dan siapa yeoja yang kau sukai itu? Oppa, ceritakan padaku”
“andwae, nanti kau pasti akan mencelaku”
“aniyo, oppa ayo ceritakan” dia memohon padaku, aku tersenyum kecut padanya. Aku memandang kedai ramen ini sebentar sebelum menatap Sooyoung. Dia masih menanti ceritaku.
“bukankah aku sudah pernah berkata, kekasihku itu PSP” jawabku tersenyum evil
“mworaguyo?”
“Sooyoung-ah, ayo kita pulang. Lihat jam berapa sekarang, kau bilang jadwalmu padat” aku berusaha mengalihkan pembicaraan. Dia menatap jam di ponselnya, dan memandangku dengan tatapan ingin tahunya.
“YA, oppa! Tapi kau belum menceritakan yeoja yang kau sukai itu padaku” dia masih berusaha mencari tahu dariku, aku tertawa dan beranjak dari tempatku. Dia mengikutiku keluar dari kedai.
“aku akan menceritakannya nanti, ayo pulang”
“yaksok?” dia menunjukkan jari kelingkingnya di depan mataku
“ne, yaksok” aku mengaitkan jari kelingkingku di kelingkingnya dan aku mengantarnya kembali ke dormnya. Dia masih bercerita tentang Siwon hyung selama perjalanan ke dorm, aku sesekali menanggapinya.
Setelah mengantarnya kembali ke dorm dan memastikan dia masuk ke dorm, aku meninggalkan dorm SNSD. Aku kembali ke dormku, dan merebahkan badanku di sofa. Aku masih tidak menyangka dengan pernyataan Sooyoung beberapa jam yang lalu. Sebesar itukah perasaannya pada Siwon hyung? Aku menghela nafas panjang dan beranjak dari tempatku. Aku sudah bertekad untuk membuatnya bahagia, aku membantunya untuk bisa bersama Siwon hyung. Asalkan dia bahagia, aku juga akan bahagia, walaupun aku tidak yakin akan itu.
Aku bertemu dengannya lagi pagi ini di kantor, tentu saja aku senang. Dia hanya bersama dengan Yuri, sementara aku sendiri. Aku dan manajerku baru saja menemui presdir SMent untuk membicarakan tentang konser kami itu. Dan saat aku bertemu dengannya, aku sedang dalam perjalanan untuk pulang ke dorm sebelum jadwalku berikutnya datang. Dan sepertinya Sooyoung dan Yuri juga baru meninggalkan kantor, karena aku dan mereka bertemu di pintu keluar kantor.
“itu untuk konsermu?” Sooyoung menunjuk ke benda yang aku pegang ini, aku mengangguk. Sooyoung terus memperhatikan benda yang aku pegang, benda itu adalah kostum panggung.
“mianhaeyo oppa, aku dan Sooyoung tidak bisa datang” ucap Yuri, aku menelan ludahku. Jadi dia tidak menonton konserku lagi kali ini, sedikit rasa kecewa muncul. “aku dan Sooyoung ada jadwal di KBS”
“gwenchana Yuri-ah”
“ah oppa, kami baru akan makan. Kau ikut saja” ucapnya tersenyum, dia mengeluarkan senyum evilnya kali ini. Kami bertiga mengobrol di kursi tunggu yang memang disediakan di kantor kami.
“shirro, pasti kau memintaku untuk membayarimu lagi kan?”
“aniyo, justru aku yang akan membayarimu makan, eotte?”
“jinjja?”
“oppa, kau jangan percaya padanya. Dia bahkan memintaku untuk membayarinya makan kali ini” ucap Yuri tiba-tiba, aku tertawa dalam hatiku. Sooyoung selalu bisa membuatku tertawa, entah itu tingkahnya, ucapannya atau bahkan ekspresi-ekspresinya.
“YA Yuri-ah, kamani”
“hahaha, kau makan banyak tapi selalu meminta orang lain membayar makananmu” ucapku tidak bisa menahannya lagi. Aku tidak bisa berhenti tertawa, perutku sampai sakit. Dia memandangku keheranan, entahlah tapi itu justru membuatku semakin tertawa.
“aniyo, biasanya ak..” dia tidak menyelesaikan ucapannya. Dia menatap ke satu arah, dan aku menatap ke arah matanya memandang. Dia memandang ke satu orang yang sangat tidak aku harapkan muncul. Tatapan mata Sooyoung sangat berbeda saat menatap sosok itu, aku menghela nafas pelan.

Sooyoung POV
Aku sedang mengobrol bersama Yuri dan Kyuhyun oppa saat aku melihatnya masuk ke gedung SMent ini. Seketika aku menghentikan ucapanku yang belum selesai aku ucapkan itu. Aku terus menatap sosok yang berjalan memasuki kantor, dia semakin tampan untukku. Tatapan mataku mengikuti arah langkahnya, aku sama sekali tidak mengalihkan perhatianku darinya.
“Siwon hyung” suara Kyuhyun oppa menyadarkanku. Aku menoleh ke arah Kyuhyun oppa sebentar kemudian beralih ke Siwon oppa, aku ingin tahu apakah Siwon oppa mendengar panggilan Kyuhyun oppa ini.
Siwon oppa tersenyum ke arah kami, dan dia berjalan mendekat. Semakin dekat dia denganku, semakin cepat pula jantungku berdetak. Aku sedikit gelisah saat dia sudah sangat dekat denganku, aku menggigit bibirku saat dia tersenyum kepadaku. Ah dia begitu tampan, wajahku pasti merah sekarang.
“kau sangat aneh, gwenchana” bisik Kyuhyun oppa, dan aku tersenyum kecut padanya. Kyuhyun oppa menyapa Siwon oppa dan memeluknya, dia memang dekat dengan Siwon oppa. Siwon oppa pun menyapa Yuri, dan akhirnya menyapaku. Aku benar-benar senang hari ini, dan aku ingin waktu berhenti sebentar, agar aku bisa menikmati ini.
 “bagaimana persiapan konser kita?” Siwon oppa bertanya pada Kyuhyun oppa, mereka membicarakan tentang konser mereka. Ah jadi Siwon oppa ikut berpartisipasi juga, aku pikir dia masih sibuk dengan dramanya. Aku menyesal aku tidak bisa datang di konsernya nanti.
“Sooyoung-ah, ayo kita pergi. Lihat jam berapa sekarang?”
Yuri menarik tanganku, aku tidak ingin pergi dari sini. Aku masih ingin memandanginya, aku bahkan belum mengobrol dengannya. Siwon oppa dan Kyuhyun oppa memandangku dan Yuri, mereka berdua tersenyum kepada kami.
“mianhaeyo oppa, kami ada jadwal” ucapku membungkuk pada mereka. Mereka mengangguk dan membalas senyumku.
Aku menjauh darinya dengan terpaksa. Tapi memang aku harus memenuhi kewajibanku ini, aku hanya bisa berharap ada saat-saat aku bisa bersamanya sepuasku. Aku mempercepat langkahku.
“Sooyoung-ah” seseorang memanggilku, dan aku menghentikan langkahku. Betapa terkejutnya aku karena yang memanggilku adalah Siwon oppa. Dan Siwon oppa setengah berlari menghampiri ku. “jadwalmu sampai jam berapa?”
“sekitar jam 8, waeyo?” jawabku sedikit tersipu. Aku sempat menatap Kyuhyun oppa yang masih berada di tempat yang sama. Kyuhyun oppa melingkarkan jarinya dan memberiku semangat, aku tersenyum padanya.
“aku pernah berjanji padamu untuk mengajakmu makan, bagaimana kalo malam ini?”
“ah ne, aku pikir kau lupa, oppa” jawabku tertawa, dan dia pun tertawa. Aku merasa sepertinya jantungku akan meledak kali ini.
“eotte?”
“ne oppa, aku tidak terlalu banyak jadwal hari ini”
“bagaimana kalau aku menjemputmu? Kau dimana jam 8 nanti?”
“di KBS, oppa”
“geurae, aku akan menjemputmu di sana” dia melemparkan senyumnya lagi padaku, aku semakin gelisah dibuatnya.
“gomawoyo oppa” aku membalas senyumnya dan terpaksa meninggalkannya. Karena Yuri pun sudah menungguku, aku mempercepat langkahku tapi tetap saja lebih cepat detak jantungku sekarang. Hanya dengan Siwon oppa aku merasa begini.
“kau pasti sangat senang sekarang” sebuah pesan masuk ke ponselku, pesan dari Kyuhyun oppa. Dengan cepat aku membalas pesannya itu.
“aku seperti terbang ke langit, kekeke^^”
“YA! Aku yakin kau akan terbawa angin jika kau terbang”
“jangan merusak suasana, oppa” protesku dalam balasanku, Kyuhyun oppa masih saja suka meledekku, untung saja moodku sedang bagus hari ini, jadi aku membiarkannya mencelaku kali ini.
“fighting^^”
Aku menyimpan ponselku setelah mendapat balasan darinya. Dia hanya memberiku semangat, tak apalah aku tetap senang aku bisa mengobrol dengan Siwon oppa sedikit tadi dan nanti setelah jadwalku selesai, aku akan bersamanya. Aku tersenyum puas membayangkan nanti malam.
“senang kau bisa pergi bersama Siwon oppa?” tanya Yuri ingin tahu, semua memberku memang tahu aku menyukai Siwon oppa. Yuri mengambil Ipadnya dan menyalakannya, dia masih menunggu jawabanku. “YA! Kenapa kau diam? Babo!”
“mianhae, aku sedang melamun. Kau tanya apa?”
“aish, kau ini. Lupakanlah, memang susah mengajak orang yang sedang jatuh cinta”
Aku tersenyum mendengar ucapan Yuri itu. Mungkinkah aku memang sedang jatuh cinta? Jatuh cinta pada Siwon oppa? aku terus tersenyum membayangkan Siwon oppa, dan ingin malam cepat datang.
Dan akhirnya waktu yang aku tunggu datang, aku bergegas keluar dari gedung KBS dan mencari mobil hitam milik Siwon oppa. Aku melihat mobilnya terparkir tidak jauh dari gerbang KBS, aku mempercepat langkahku untuk menemuinya. Saat aku semakin dekat dengannya, dia keluar dari mobil dan menyambutku. Dia memintaku untuk segera naik ke mobil, dia membukakan pintu mobilnya untukku dan aku sangat tersanjung. Dia memang seorang namja yang sangat menghormati yeoja, itu salah satu alasan aku menyukainya.
“apa yang ingin kau makan?” tanyanya dalam perjalanan kami menuju salah satu restoran. Sepanjang perjalanan ini aku terus diam, aku begitu malu untuk memulai pembicaraan. Padahal biasanya aku selalu mengeluarkan suaraku, bahkan di depan umum, tapi entah kenapa di depannya aku menjadi yeoja yang diam begini.
“terserah kau saja, oppa. Bukankah kau yang akan membayar?”
“aku takut kau tak suka, jadi lebih baik kau yang memilihnya”
Aku menatapnya, sementara dia menatap lurus ke jalanan. “restoran Jepang saja kalau begitu” jawabku, dia mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan.
“aku tahu restoran Jepang yang enak di sini” dia tersenyum padaku. Aku sangat menikmati perjalanan ini, walaupun aku lebih banyak diam, setidaknya aku bisa memandangnya sepuasku. Saat mataku tak sengaja bertemu dengannya, hatiku seketika berdebar, dan aku memilih untuk menatap jalanan di sampingku. Aku sangat malu jika mata kami bertemu, karena pasti dia akan tahu jika aku terus memandangnya.
Siwon oppa berjalan di sampingku saat kami masuk ke restoran Jepang pilihan Siwon oppa. Padahal aku sangat berharap dia merangkulku atau menggenggam tanganku, tapi dia tidak melakukannya. Aku anggap ini adalah kencan pertamaku dengannya, jadi aku berharap lebih pada Siwon oppa.
“bagaimana dramamu, oppa?” aku mencoba membuka pembicaraan saat kami menunggu pesanan kami datang. Dia duduk di depanku, itu membuatku semakin puas melihat wajahnya.
“tinggal beberapa episode lagi, ah mianhae Sooyoung-ah”
“waeyo?”
“aku tidak mengajakmu di dramaku kali ini, padahal aku pernah berjanji padamu untuk mengundangmu di setiap dramaku”
“aniyo, gwenchanayo oppa. Aku bahkan tidak bisa membayangkannya jika aku terlibat dalam dramamu kali ini”
Kecanggungan di antara kami hilang seketika. Aku dan Siwon oppa berbicara banyak kali ini, Siwon oppa lebih banyak bercerita tentang drama barunya sedangkan aku bercerita tentang comeback albumku dan konser ku bersama SNSD di Jepang. Aku bahkan tidak tahu berapa lama kami di restoran itu, aku sangat menikmati perbincangan ini. Dia berjanji akan mengajakku makan lagi setelah dramanya selesai, tentu saja aku sangat senang. Tanpa basa-basi aku menyetujuinya, dan saat dia tertawa, semakin membuat hatiku berdebar saja.

Normal POV
Kyuhyun mengikuti kemana mobil Siwon pergi. Dia harus memastikan sendiri bahwa Sooyoung aman bersama Siwon, walaupun dia sendiri sangat yakin Sooyoung aman. Tapi hatinya gelisah sepanjang hari ini memikirkan Sooyoung.
Kyuhyun menunggu Siwon dan Sooyoung yang sedang makan bersama di restoran Jepang. Kyuhyun memilih untuk tetap menunggu di mobilnya, mengawasi Sooyoung dari kejauhan. Pandangan mata Kyuhyun tidak pernah lepas dari Sooyoung. Dia sangat iri pada Siwon yang bisa duduk bersamanya dan makan bersamanya. Saat mereka keluar dari restoran Jepang, Kyuhyun mengikuti mereka. Siwon mengantar Sooyoung kembali ke dormnya. Kyuhyun sangat jelas melihat wajah bahagia di wajah Sooyoung. Dan Kyuhyun tetap bertahan di mobilnya saat Sooyoung sudah masuk ke dorm.
“Kyuhyun oppa” suara Sooyoung terdengar di loby kantor keesokkan harinya. Wajahnya penuh kebahagian, sementara orang yang Sooyoung panggil itu menghentikan langkahnya dan segera menghampiri Sooyoung. Tiba-tiba Sooyoung memeluk Kyuhyun dan itu sangat membuat Kyuhyun terkejut.
“kau kenapa?” tanya Kyuhyun penasaran setelah menerima pelukkan Sooyoung. Sooyoung tersenyum penuh arti pada Kyuhyun. Sementara Kyuhyun sedikit takut dengan sikap Sooyoung, Kyuhyun takut jika yeoja ini benar-benar sudah menjadi milik orang lain.
“kau tahu, oppa. Aku semalam berkencan dengan Siwon oppa” ucap Sooyoung sangat antusias. Kyuhyun tersenyum mendengarkannya, dia menyembunyikan kegelisahan di hatinya.
“kau senang?”
“sangat, bahkan aku ingin waktu berhenti semalam”
“apakah Siwon hyung juga menyukaimu seperti kau menyukainya?” tanya Kyuhyun penasaran. Sooyoung tiba-tiba diam dan menatap tajam Kyuhyun. “aku hanya ingin tahu” tambahnya.
Sooyoung tiba-tiba menunduk, “mollayo, aku sangat berharap dia juga mempunyai perasaan yang sama denganku” suara Sooyoung terdengar sedih.
Suasana tiba-tiba menjadi canggung. Kyuhyun terus memperhatikan yeoja yang di ada di depannya itu. Kyuhyun bingung apa yang harus dilakukan agar suasana kembali normal.
“YA Sooyoung-ah” seseorang memanggil, Sooyoung dan Kyuhyun menoleh untuk melihat siapa yang telah memanggil Sooyoung.
“waeyo Jessica?”
“aku memintamu untuk menungguku, kau malah pergi”
“ah mianhae, aku ada urusan dengan Kyuhyun oppa” ucap Sooyoung berusaha mencari alasan. Kyuhyun tertawa mendengar alasan aneh Sooyoung itu.
“jinjja? Urusan apa?” Jessica ingin tahu dan memandang bergantian ke arah Sooyoung dan Kyuhyun, padahal Sooyoung dan Kyuhyun hanya tertawa sudah membuat Jessica penasaran begitu.
“ayo kita makan” ajak Sooyoung tiba-tiba, dia menarik tangan Jessica. “oppa kau ikut saja, kali ini aku yang membayar makananmu”
“YA! Kau tidak membayariku juga?” Jessica protes dan melepas tangan Sooyoung.
“kau tak usah, kau bisa bayar sendiri makananmu. Kajja oppa” Sooyoung kembali menarik tangan Jessica. Kyuhyun hanya tertawa melihat tingkah 2 hoobae nya ini. Kyuhyun mengikuti mereka ke restoran Kimchi dan makan bersama Sooyoung dan Jessica.
“kau juga tak datang?” tanya Kyuhyun kepada Jessica di sela-sela makan mereka. Jessica menggelengkan kepalanya, “aish kalian ini”
“mianhaeyo, sepertinya aku ada jadwal juga” jawab Jessica
“lagipula Super Junior oppadeul memilih tanggal yang salah, seharusnya kau memilih tanggal yang tidak bentrok dengan jadwalku” ujar Sooyoung sambil menyuapkan makanan ke mulutnya.
“cih mana mungkin aku memilih tanggal hanya supaya kau datang ke konser kami”
“tapi kau sangat mengharapkan aku datang kan, oppa?”
“mwo?”
“Ya ya sudahlah, bisa-bisa restoran ini roboh karena kalian berdebat” Jessica berusaha menghentikan perdebatan Kyuhyun dan Sooyoung yang baru saja dimulai. “Sooyoung-ah, bunyi ponselmu” Sooyoung melihat ponselnya dan benar ada panggilan dari seseorang.
“ah ne oppa, aku tunggu kau disini” jawab Sooyoung dan kemudian dia menutup ponselnya. Kyuhyun dan Jessica saling pandang dan ada rasa ingin tahu pada mereka.
“kau mau kemana?” tanya Jessica penasaran
“aku akan pergi bersama Siwon oppa” jawab Sooyoung dengan senang, Kyuhyun menunduk dan memakan sisa kimchi nya.
“terus aku harus kembali ke dorm sendiri?” Jessica memegang tangan Sooyoung, sangat berharap Sooyoung mengubah pikirannya untuk pergi dengan Siwon.
“kan ada Kyuhyun oppa” ucap Sooyoung menatap Kyuhyun yang sedang menikmati makanannya. Kyuhyun terkejut dan memandang Sooyoung, kemudian Jessica. “Kyuhyun oppa bisa kan mengantarnya kembali ke dorm?” tanya Sooyoung kepada Kyuhyun.
“ah ne, tenang saja Sica, aku akan mengantarmu” jawab Kyuhyun tersenyum pada Jessica dan Sooyoung walaupun di dalam hatinya dia menyimpan rasa kecewa.
Setengah jam kemudian, Siwon datang menjemput Sooyoung. Tanpa basa-basi Siwon mengajak Sooyoung pergi untuk menemaninya. Saat Sooyoung meninggalkan restoran, Kyuhyun sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dari Sooyoung sampai dia benar-benar menghilang dari pandangan Kyuhyun.
“oppa, kajja” ajak Jessica yang sudah beranjak dari tempatnya, Kyuhyun mengangguk dan segera mengantar Jessica kembali ke dorm SNSD.
Sooyoung POV
Ternyata Siwon oppa mengajakku ke Insa-dong. Insa-dong adalah tempat dimana terdapat banyak toko-toko barang-barang antik, rumah-rumah seni, toko buku dan sebagainya. Siwon oppa memintaku memilihkan barang untuk eomma nya. Aku bingung karena aku tidak terlalu mengenal keluarga Siwon oppa itu.
Saat ini aku dan Siwon oppa ada di salah satu toko barang antik. Banyak sekali barang-barang yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Salah satu barang yang menarik perhatianku adalah sebuah hiasan dinding berbentuk seekor burung, entahlah aku tak tahu burung jenis apa itu. Aku suka warna merahnya yang berkilau dihisai emas-emas di sekitar bulunya, sangat indah.
“kau suka?” suara Siwon oppa membuatku terkejut saat aku masih memandangi hiasan dinding itu. “aku yakin kalau kau suka eomma ku juga suka” dia tersenyum kepadaku. Aku membalas senyumnya dan berpindah ke barang-barang lain, sementara Siwon oppa terus mengikutiku. Jika ada yang menarik perhatiannya dia selalu meminta pendapatku mengenai barang yang dia pilih.
“ini terlalu rapuh oppa, warnanya juga terlalu mencolok” jawabku pada sebuah vas bunga berwarna jingga yang Siwon oppa tunjukkan padaku. Siwon oppa meletakkan vas itu lagi dan menarik tanganku untuk keluar dari toko itu. Aku sangat terkejut tanganku ditarik olehnya seperti itu. Aku terus memandangi tanganku yang digenggam oleh tangannya, aku menatapnya tidak percaya.
“Sooyoung-ah, gomawo sudah menemaniku. Pilihanmu sangat bagus, eomma pasti sangat senang dengan ini” Siwon oppa berkata padaku begitu kami sampai di depan dorm SNSD setelah hampir 2 jam kami di Insa-dong.
“ne oppa, aku masuk dulu” aku membungkuk padanya dan segera masuk ke dorm untuk berganti pakaian. Setengah berlari aku masuk ke dorm, aku takut terlambat.
“YA! Darimana saja kau?” bentak Jessica begitu melihatku masuk ke kamar.
Aku tidak menjawab pertanyaan Jessica itu, aku terlalu sibuk berganti pakaian. Hari ini aku harus mengisi sebuah acara di radio bersama Yuri, Seohyun, Tiffany dan Taeyeon. Mereka sudah menungguku di ruang tengah begitu aku masuk ke dorm.
“kau tak ada jadwal?” tanyaku ingin tahu
“ada, pemotretan untuk sebuah majalah, tapi nanti masih satu jam lagi” jawab Jessica sedikit bersantai, “kau belum menjawabku”
“aku akan menceritakannya nanti” ucapku pada Jessica sebelum aku meninggalkannya di kamar. Aku bergegas menemui member-member yang akan pergi bersamaku. Aku sempat dimarahi oleh Taeyeon, tapi aku meminta maaf pada semua memberku, dan untung saja mereka memaafkannya.
Hampir 1 jam aku dan beberapa memberku ini mengisi sebuah acara di radio. Setelah selesai, beberapa member melanjutkan jadwal mereka berikutnya, sedangkan aku yang memang tidak ada jadwal apapun lebih memilih kembali ke dorm. Aku kesal, saat aku kembali ke dorm, ternyata tidak ada orang. Aku merebahkan badanku di sofa dan menyalakan televisi, dan mencari acara-acara yang bisa menarik perhatianku.
Aku menghabiskan waktu di dorm, aku sama sekali tidak ingin keluar di dorm. Aku lebih memilih menunggu member-memberku kembali ke dorm. Tak lama Seohyun datang, diikuti Yuri. Aku menyambut mereka dengan malas, mereka menghampiriku dan duduk bersamaku.
“kau sehari ini hanya di dorm?” tanya Yuri penasaran dan mengambil beberapa makanan ringan yang ada di depanku.
“ne, jadwalku tidak terlalu padat hari ini”
“biasanya eonni lebih memilih pulang ke rumah atau pergi bersama teman eonni” Seohyun ikut berbicara, “ah Sooyoung eonni, eonni tidak pergi bersama Kyuhyun oppa atau Siwon oppa?”
“mereka pasti sibuk, eonni takut menganggu mereka. Sebentar lagi mereka konser kan” jawabku mengambil kembali makanan ringan di tangan Yuri.
Suara-suara langkah mulai terdengar, hampir semua member sudah kembali ke dorm, hanya Yoona yang masih menyelesaikan jadwal syutingnya. Dorm sudah mulai ramai kembali dan aku sangat senang jika aku sedang berkumpul bersama member-memberku karena aku dan mereka akan saling berbagi cerita.
Seperti biasanya, sebelum masuk ke kamar masing-masing untuk istirahat, aku dan  member-memberku akan menceritakan apa yang mereka lakukan sepanjang hari, entah itu kejadian yang lucu, memalukan, menyenangkan, atau apapun yang terjadi. Aku sangat bersemangat mendengarkan cerita-cerita dari mereka, menertawakan sesuatu yang menggelikan dan mengomentari sesuatu yang dianggap perlu dikomentari.
“kau, apa yang kau lakukan seharian ini?” tanya Jessica tiba-tiba, setelah semua member selesai bercerita. Aku mengubah posisi dudukku, aku tidak tahu apa yang harus aku ceritakan kepada mereka. Karena aku lebih banyak menghabiskan waktuku di dorm.
“selain jadwalku di radio, aku hanya di dorm seharian ini” jawabku akhirnya, memang itu yang aku lakukan sepanjang hari ini.
“tidak biasanya kau tidak kemana-mana hari ini” ucap Taeyeon sedikit aneh, aku tertawa melihat wajahnya. “setidaknya kau bisa istirahat hari ini”
“YA! Bukankah kau pergi bersama Siwon oppa hari ini?” suara Jessica mengingatkanku pada acara jalanku bersama Siwon oppa, ah kenapa aku sampai lupa. Aku melemparkan senyum tanpa bersalahku kepada memberku yang memandangku dengan ingin tahu,
“baiklah baiklah, kalian tidak perlu menatapku seperti itu” ucapku menenangkan mereka. “kalian tahu, aku lupa aku tadi pergi bersama Siwon oppa” aku menggaruk rambutku yang tidak gatal.
“kemana kau pergi?”
“kalian hanya pergi berdua?”
“apa yang kau lakukan?”
“Ya ya diamlah. Aku harus menjawab apa jika kalian langsung bertanya seperti itu padaku?”
“setelah kau meninggalkanku bersama Kyuhyun oppa, kau kemana?” tanya Jessica yang memang tahu awal mula dari ceritaku. Sementara member lain yang tidak tahu memilih untuk diam saja, menunggu aku menceritakan pada mereka.
“Siwon oppa mengajakku ke Insa-dong” ucapku, aku senang saat mengingat saat aku pergi bersamanya. “dia memintaku menemaninya membelikan hadiah untuk eomma nya”
“ah, jadi kau hanya pergi berdua dengannya?” ucap Tiffany menyandarkan kepalanya pada Taeyeon yang tepat disebelahnya. Aku mengangguk sebagai jawabanku, dan tersenyum pada semua memberku.
“kau pasti sangat senang pergi bersamanya hanya berdua” Yuri memegang bahuku dan menepuknya, aku tersenyum padanya.
“apakah Siwon oppa tahu tentang perasaanmu?” Taeyeon menanyakan hal yang sangat sensitive. Aku memandangnya dan menghela nafas pelan.
“aniyo, dia tidak tahu”
“kenapa tak kau katakan saja padanya jika kau menyukainya?” usul Tiffany sedikit memejamkan matanya, sepertinya dia lelah.
“mwo? Naega?”
Semua member mengangguk setuju. Aku menatap memberku satu persatu meminta pendapat mereka. “bukankah kau sudah lama dekat dengannya?” ucap Jessica berusaha meyakinkanku.
“katakan keinginanmu padanya, katakan yang sejujurnya apa yang kau rasakan padanya” Taeyeon mencoba memberiku saran
“tapi…”
“biarkan Siwon oppa yang bertindak jika dia tahu semua yang kau rasakan” Yuri menambahkan ucapan Taeyeon, diikuti anggukan setuju Taeyeon. “jadi kau hanya perlu memberinya sinyal bahwa kau menyukainya”
Aku mengangguk mengerti. Ada sedikit rasa keberanian yang muncul tiba-tiba, memberku benar, aku tidak pernah mengirimkan sinyal apapun kepada Siwon oppa, bagaimana aku bisa tahu apakah Siwon oppa merasakan apa yang aku rasakan? Selama ini memang Siwon oppa sangat baik padaku, dia juga sangat memperhatikanku. Bahkan sesekali dia menghiburku atau melindungiku. Dan aku pun sangat nyaman berada disampingnya.
Ya, aku bertekad akan memberinya sinyal bahwa aku menyukainya.

Normal POV
Sooyoung sudah bertekad akan mengatakan semua perasaannya kepada Siwon. Hanya saja Sooyoung tidak tahu bagaimana caranya bertemu dengan Siwon dan apa saja yang harus dia katakan nantinya. Berhari-hari Sooyoung memikirkannya, mencari jalan keluar dari apa yang selalu ada dipikirannya. Jika bertanya kepada membernya pun tidak ada yang bisa menemukan jawabannya. Karena member SNSD tidak pernah berada di posisi seperti Sooyoung.
Sooyoung teringat seseorang yang mungkin saja bisa membantunya, dia teringat pada Kyuhyun. Dengan segera Sooyoung meminta bertemu dengan Kyuhyun, dan seperti biasanya, Kyuhyun selalu memenuhi keinginan Sooyoung. Hanya saja Sooyoung menunggu sampai sore hari, karena Kyuhyun harus menyelesaikan beberapa jadwalnya terlebih dahulu.
Setelah menyelesaikan jadwalnya, Kyuhyun menjemput Sooyoung di dorm SNSD. Kyuhyun mengajak Sooyoung ke kedai es krim. Kedai es krim ini tidak terlalu ramai seperti hari biasanya, itu suatu keuntungan bagi mereka. Mereka memesan tempat yang sedikit tertutup untuk menghindari dari fans yang mungkin melihat mereka.
“jadi kau memutuskan untuk mengatakan semua perasaanmu kepadanya?” tanya Kyuhyun sangat ingin tahu. Sooyoung mengangguk mengiyakan, “kau yakin?”
“oppa, jika aku tidak mengatakannya, bagaimana aku tahu juga tentang perasaannya?”
Kyuhyun bingung, dia terlalu terkejut karena Sooyoung sudah bertekad seperti itu. Kyuhyun mengetuk meja dengan jarinya beberapa kali, dia tidak tahu apa yang harus dia katakan sekarang. Karena apa yang dia katakan akan berpengaruh juga pada perasaannya kepada Sooyoung.
“kapan rencana kau akan mengatakannya?” tanya Kyuhyun akhirnya. Sooyoung terlihat berpikir, sesekali Sooyoung menyuapkan es krim pesanannya.
 “oppa, kau tahu apakah dia ada jadwal sekarang?”
“kau berencana mengatakannya hari ini?” tanya Kyuhyun dengan nada terkejutnya
“ne, karena semakin aku terlalu lama menunggu hari semakin aku bingung apa yang harus aku lakukan. Jadi aku pikir akan lebih baik jika aku cepat mengatakannya” ucap Sooyoung beralasan, Kyuhyun mengangguk mengerti, dia terlihat pasrah.
“jamkkaman, aku hubungi Siwon hyung dulu” ucap Kyuhyun mengambil ponselnya. Kyuhyun menatap Sooyoung sekali yang sedang menunggunya dengan gelisah. “aku sudah mengatakan padanya, jika aku ingin mengajaknya makan malam ini”
“dan Siwon oppa bagaimana?”
“dia menyetujuinya, kau tinggal menemuinya nanti”
“dan kau?”
“aku tidak akan datang, aku memang berkata padanya aku akan menemuinya, tapi kau yang akan menemuinya, arraso?” Kyuhyun tersenyum pada Sooyoung dan menggenggam tangannya mencoba menenangkan Sooyoung.
“ne, gomawoyo oppa” Sooyoung mempererat genggaman tangan Kyuhyun itu.
Berhubung mereka tidak ada jadwal hari itu, Kyuhyun terus menemani Sooyoung di kedai ek krim itu. Mereka pun sudah menghabiskan banyak es krim. Kyuhyun terus menghibur Sooyoung, membuatnya agar tidak terlihat gugup. Bahkan Kyuhyun sempat mengajari Sooyoung bagaimana cara memainkan game nya.
Dan sekarang, Sooyoung duduk sendiri di sebuah restoran Thailand menunggu kedatangan seseorang. Raut wajahnya terlihat gelisah, ada sedikit keraguan yang muncul tiba-tiba. Beberapa kali Sooyoung melihat ke arah jam yang tertempel di dinding di depannya.
“kau jangan gugup, katakan saja semuanya” pesan singkat dari Kyuhyun berhasil menenangkan Sooyoung sedikit.
“Sooyoung-ah, apa yang kau lakukan disini?” suara namja terdengar. Sooyoung menoleh untuk melihat siapa yang baru saja menyapanya.
“Siwon oppa” Sooyoung beranjak dari tempatnya, jantungnya berdetak sangat cepat sekarang. “mianhaeyo oppa, Kyuhyun oppa tidak bisa datang sekarang”
“mwo? Kenapa dia tidak menghubungiku?”
“mollayo, ah oppa”
“ye?” Siwon memandang Sooyoung ingin tahu
“oppa, ada yang ingin aku katakan. Kau duduklah sebentar”
Siwon mengangguk dengan keheranan, tapi dia duduk mengikuti permintaan Sooyoung. Suasana canggung mulai terasa, Sooyoung terus menundukkan kepalanya sementara Siwon memandang Sooyoung ingin tahu.
“ada apa Sooyoung-ah?” tanya Siwon mencari tahu
“oppa” ucap Sooyoung pelan, Siwon pun terpaksa mendekatkan dirinya kepada Sooyoung agar dia mendengarnya dengan jelas. “saranghaeyo”
“Sooyoung-ah” ucap Siwon yang yakin mendengar apa yang diucapakan Sooyoung itu. Siwon terkejut dengan pernyataan Sooyoung padanya.
Sooyoung memberanikan diri menatap Siwon yang sedang memandangnya. Sooyoung harus menjelaskan apa yang baru saja diucapkannya itu, karena Siwon pun masih menunggu penjelasan Sooyoung.
“selama ini kau sangat baik padaku, oppa. Bahkan kau sangat memperhatikanku, peduli padaku dan melindungiku” ucap Sooyoung yakin, jari-jarinya tidak pernah berhenti mengetuk meja. Siwon pun mendengarkan dengan hati-hati pernyataan Sooyoung itu. “dan aku pun tak tahu sejak kapan aku mulai menyukaimu, yang aku tahu pasti perasaan itu ada sekarang”
Siwon diam, dia tidak menyangka jika ternyata Sooyoung menyimpan rasa padanya. Siwon terus memandang Sooyoung dan akhirnya tersenyum padanya. Senyum Sooyoung itu semakin membuat Sooyoung gelisah, bukan membuatnya tanang.
“Sooyoung-ah” Siwon memulai pembicaraan dan mencoba menyusun kata-kata. “kau tahu, selama ini aku hanya menganggapmu sebagai dongsaeng ku. Aku melindungimu, memperhatikanmu, dan peduli padamu itu karena kau adalah dongsaengku”
“oppa”
“aku tidak menyalahkanmu kau menyukaiku, aku tidak menyalahkanmu kau menyimpan perasaan itu padaku, karena itu adalah sesuatu yang normal. Tapi aku benar-benar hanya menganggapmu sebagai dongsaengku, entah itu dulu ataupun sekarang” ucap Siwon tersenyum dan memegang tangan Sooyoung.
Sooyoung menundukkan kepalanya, kemudian menatap Siwon dan tersenyum padanya. Perasaan Sooyoung bercampur menjadi satu, harapan dia tidak akan pernah terwujud. Dan dia sekarang pun tahu seperti apa perasaan Siwon padanya.
“gwenchanayo oppa, aku hanya ingin mengatakan apa yang aku rasa. Aku tidak mau terus menyimpan ini. Setidaknya sekarang kau tahu bagaimana perasaanku padamu” jawab Sooyoung, suaranya sedikit bergetar.
“kau tahu, aku bahkan tidak pernah berpikir kau menyukaiku. Aku pikir kau juga menganggapku sebagai oppa mu”
Sooyoung tersenyum, senyum yang dipaksakan. Sooyoung tak tahu bagaimana perasaannya sekarang, dia bahkan lebih banyak menunduk dan diam. Sooyoung sedikit menyesalinya karena Siwon tidak mempunyai perasaan yang sama dengannya. Sooyoung terus melemparkan senyum yang dia paksakan.
“mianhae Sooyoung-ah, aku masih ada jadwal. Gwenchana kau ku tinggal?”
“ah, gwenchanayo oppa, aku juga harus kembali ke dorm”
“kajja, aku antar kau”
“aniyo, nanti kau terlambat. Aku sendiri saja, oppa” jawab Sooyoung meyakinkan Siwon. Siwon memandang jam di tangannya dan mengangguk membenarkan. Dia bisa terlambat, karena dia harus berputar dua kali.
“hubungi aku jika kau butuh aku, dan aku tidak mau kau berubah kepadaku” ucap Siwon mengelus kepala Sooyoung dan memegang bahunya. Sooyoung mengangguk dan tersenyum, kemudian Siwon meninggalkan Sooyoung di restoran itu. Sooyoung terduduk lemas, dia sudah tidak bisa menahan air matanya lagi. Matanya sudah sangat panas, Sooyoung sesenggukkan dan terus berusaha menahan air matanya agar tidak semakin deras mengalir.
“yeoboseyo” ucap Sooyoung mengangkat telepon yang masuk ke ponselnya. Sooyoung berusaha membuat suaranya terdengar biasa.
“Sooyoung-ah, Kyuhyun”
“oppa” ucap Sooyoung terisak
“ya ya waeyo? Kau menangiskah?”
“..” Sooyoung tidak bisa menjawab pertanyaan Kyuhyun itu, suaranya dikalahkan oleh air mata yang mulai mengalir lagi.
“kau dimana? Kau masih di restoran itu?”
“ne” jawab Sooyoung pelan, dia terus menangis
“kau tunggu di sana, aku akan menjemputmu”
Sooyoung menyimpan kembali ponselnya, dan berusaha menghapus air matanya yang sepertinya tidak mau berhenti. Karena baru kali ini dia merasakan sesuatu yang menyakitkan, sesuatu yang berbeda dan ternyata sesuatu yang berbeda seperti itu tidak sesuai dengan apa yang dia harapkan. Tak lama, Kyuhyun datang dengan langkahnya yang cepat menghampiri Sooyoung dan duduk di depannya.

Kyuhyun POV
Aku tepat didepannya, dia masih terisak walaupun aku sudah tidak melihat air matanya. Tapi sangat jelas terlihat dia baru saja menangis, dan beberapa kali dia pun menghapus air matanya. Dia tidak menatapku, dia terus menundukkan kepalanya, tapi dia tahu aku di depannya. Aku menunggunya memulai menceritakan apa yang terjadi.
Aku gelisah dan aku khawatir padanya. Untuk pertama kalinya aku melihatnya begini, aku sangat tidak tega melihatnya, karena aku pun merasakan hal yang sama dengannya. Aku ikut bersedih jika dia bersedih seperti ini, aku tak tahu apa yang harus aku lakukan untuk membuatnya tenang.
“Sooyoung-ah” panggilku pelan, aku memandangnya khawatir.
“oppa” ucapnya, suaranya benar-benar bukan seperti suara Sooyoung yang aku kenal. “bawa aku pergi dari sini”
“kau mau aku membawamu kemana?”
“aku ingin pergi dari sini oppa, bawa aku pergi jebal” dia memegang tanganku dan menatapku, matanya sangat merah, aku semakin tidak tega melihatnya begini.
“kajja” aku menarik tangannya dan mengajaknya keluar dari tempat ini. Aku tak tahu kemana aku akan mengajaknya pergi dan kemana dia ingin pergi. Ini sudah terlalu malam, aku berniat mengantarnya kembali ke dorm. “kau mau aku mengantarmu ke dorm?”
Dia menggelangkan kepalanya, “aku tidak mau kembali ke dorm sekarang”
Aku menghela nafas pelan, aku baru melihat sisi lemah dari seorang yeoja bernama Choi Sooyoung. Walaupun aku belum tahu pasti apa yang terjadi, tapi aku sedikit bisa menebak apa yang terjadi. Aku membantunya naik ke mobilku, dan sepanjang perjalanan pun dia terus diam, aku masih melihatnya menghapus air matanya.
Aku mengajaknya ke Namsan Tower, aku berharap tempat itu tidak ramai, aku ingin membuatnya tenang. Dia terus menggenggam tanganku saat aku dan dia berjalan di antara bukit-bukit disana. Dia sama sekali tidak mengatakan apapun kepadaku, biarlah mungkin yang dia butuhkan sekarang adalah kehadiran seseorang.
Setengah jam aku menunggunya berbicara, tapi dia terus diam. Aku bergerak semakin gelisah, karena tidak biasanya dia seperti ini, ini bukan Sooyoung yang selama ini aku kenal. Aku sudah tidak tahan melihatnya begini.
“Sooyoung-ah, kau kenapa?” tanyaku pelan, aku memandangnya dan mengubah posisi dudukku disampingnya. Aku dan dia duduk diantara bangku-bangku yang disediakan di Namsan Tower.
“gomawoyo oppa” ucapnya memandangku, dia tersenyum padaku.
“gwenchana? Apa yang terjadi? Ceritakan saja padaku jika itu bisa mengurangi apa yang kau rasakan”
Aku menunggunya lagi, aku mendengarnya menghela nafas panjang. Dan kemudian dia mengangguk, dia menghapus air matanya. “Kyuhyun oppa, aku sudah tahu perasaan seperti apa yang Siwon oppa rasakan padaku” ucapnya, suaranya masih terdengar aneh.
“kau sudah mengatakannya?”
Dia diam, dia hanya memandang kedepan. “dia tidak pernah menganggapku lebih dari seorang dongsaeng” ucapnya lagi. “nan baboya, kenapa aku harus memiliki perasaan ini, kenapa aku harus menyukainya? Kenapa aku tidak sepertinya yang hanya menganggapnya seperti oppa ku, tidak lebih dari itu” air matanya mulai keluar, aku memegang bahunya mencoba membuatnya tenang.
“kau benar-benar menyukainya?” tanyaku ingin tahu dan dia mengangguk. Kau tak tahu Sooyoung-ah bahwa aku juga benar-benar mencintaimu. Aku diam, apa yang harus aku lakukan untuk membuatmu tertawa lagi seperti dulu. Apakah hanya karena seorang namja kau menjadi seperti ini, seharusnya kau tidak perlu menangisi orang yang tidak mencintaimu.
“kau masih mau disini atau ku antar kau kembali ke dorm?” tanyaku setelah diam begitu lama. Dia sudah tidak menangis lagi, aku bernafas lega, aku tidak harus melihatnya menangis lagi.
“aku disini aja, oppa”
“aku temani kau disini” ucapku dan dia mengangguk
“ne, gomawoyo”
Dia diam lagi, aku tidak ingin menganggunya sekarang. Aku membiarkannya tenang, aku hanya duduk disini menemaninya, memandang bukit yang semakin lama semakin sepi. Beberapa kali aku menoleh kearahnya, dia hanya memandang bukit-bukit didepannya. Aku tersenyum, dan mengalihkan pandanganku saat dia menyadari jika aku sedang memandanginya.
Dan saat aku melihatnya lagi, dia setengah memejamkan matanya. Sepertinya dia lelah, aku tersenyum sekali lagi kearahnya dan menggeser posisi dudukku agar lebih dekat dengannya. Sooyoung tertidur, pasti sangat tidak nyaman tidurnya kali ini, karena kepalanya bersandar pada bangku yang keras ini. Aku melepas jaketku dan menyelimutinya, dan dengan perlahan aku menggeser kepalanya agar bersandar dibahuku, aku ingin membuatnya lebih nyaman.
Aku memandangi wajah yang sekarang sangat dekat denganku. Aku membelai rambutnya yang panjang, mengelus pipinya dan menghapus bekas air matanya. Yeoja ini benar-benar cantik bahkan saat dia tidur, aku tersenyum menatapnya dan tanpa aku sadari aku mengecup bibirnya. Dia bergerak dalam tidurnya karena perbuatanku, aku mengubah posisiku agar lebih nyaman untuknya. Dan sekali lagi aku terus mengamati wajahnya, aku menggenggam tangannya dan mengelus tangannya.
Menjelang matahari terbit, aku membangunkannya dengan perlahan. Aku ingin mengajaknya melihat matahari terbit dari atas tower, pasti akan sangat mengagumkan. Dia bergerak perlahan dan membuka matanya. Aku tersenyum ke arahnya begitu dia melihatku, dia masih menyandarkan kepalanya dibahuku.
“oppa” ucapnya duduk kembali, dia sedikit terkejut karena dia bersandar dikepalaku dan tidur di sebelahku. Sooyoung juga menyadari dia memakai jaketku sekarang, “kenapa kau tidak membangunkanku saja? Jadi aku bisa kembali ke dorm dan tidak menyusahkanmu begini”
“membangunkanmu? Eottoke? Kau tidur sangat nyenyak, dan aku sangat puas melihat wajahmu saat tidur, sangat lucu” aku tertawa, berharap dia terpancing dengan gurauanku, aku ingin membuatnya tidak mengingat apa yang terjadi kemarin.
“YA! Oppa, kau ini” dia beranjak dari tempatnya dan menghindari menatapku, tapi aku sempat melihat wajahnya yang berubah merah.
“kau tak usah malu begitu, aku senang bisa menemanimu tidur disini”
“ne, karena kau pasti puas tertawa melihatku tidur” ucapnya dan dia melepas jaketku, dia menyerahkan jaketku dan berniat pergi dari tempat ini.
Aku menarik tangannya dan menahannya untuk tidak pergi. Dia menoleh ke arahku, dan aku mendekat ke arahnya. Aku memakaikan jaketku lagi padanya, membiarkannya agar tetap hangat di badannya. Dia hanya memandangiku saat aku memakaikan jaketku lagi padanya, tapi dia menurutiku dan membiarkanku memakaikan jaketku ini.
Aku tersenyum padanya, “kajja” aku menariknya ke arah tower.
“oppa, kita mau kemana?”
“kau pasti belum pernah melihat ini, percayalah” ucapku, dan dia mengangguk walaupun dia pasti bingung dengan apa yang aku lakukan. Aku mengajaknya naik ke tempat yang paling tinggi dan setengah berlari menariknya ke jendela di sana. Pemandangan kota Seoul terlihat seluruhnya dari tempat ini. Kabut-kabut masih terlihat menutupi kota dan kemudian kabut-kabut itu berkilau terkena cahaya matahari yang mulai terbit. Sangat mengagumkan, aku menoleh ke arahnya, dia juga kagum sama sepertiku. Dia menoleh ke arahku dan tersenyum padaku.
“sangat indah, aku baru pernah melihat ini” ucapnya memandang ke pemandangan didepannya lagi. Sooyoung memejamkan matanya dan menghirup udara pagi yang mulai terasa hangat, aku pun memejamkan mataku dan melakukan hal yang sama dengannya.
“Sooyoung-ah, bagaimana kau sekarang?” tanyaku pelan, aku sangat ingin tahu keadaannya sekarang, kau ingin tahu apa yang akan dilakukannya setelah aku dan dia kembali beraktivitas seperti biasanya.
Dia membuka matanya perlahan, dan memandang kedepan sekali lagi, dan aku melihatnya tersenyum. “tidak ada yang salah, aku akan tetap sebagai Sooyoung SNSD, dan dia tetap menjadi oppa ku, aku harus belajar menganggapnya seperti itu”
“kau yakin kau tidak ingin mengejarnya lagi?”
Pertanyaanku kali ini membuatnya diam, dia tidak bisa menjawabnya. Dia memang berkata seperti itu, tapi aku yakin tidak dengan hatinya. Aku menghela nafas panjang dan merasakan hangatnya pagi ini sekali lagi.
“kajja” ajakku, kali ini aku tidak memegang tangannya lagi. Dia mengangguk dan mengikuti turun dari tower ini. “kau tak ada jadwal pagi ini?”
“ada” jawabnya santai
“YA! Kalau begitu bergegaslah, aku akan mengantarmu” aku mempercepat langkahku, tapi dia tidak mengikutiku. Dia tetap berjalan seperti biasanya. Terpaksa aku berhenti dan menunggunya sejajar denganku. “kau tak takut terlambat?” tanyaku heran
“sejak kapan Sooyoung takut?”
“mwo? Kau ini benar-benar”
“jadwalku hanya jadwal kuliah saja, lagipula jadwalku sebagai SNSD masih nanti sore” dia tertawa melihatku keheranan, dia setengah berlari meninggalkanku. Dan suara tawanya terdengar jauh dibawahku.
“YA Choi Sooyoung! Kau ini!” aku mengejarnya dan tawanya semakin keras. Padahal aku sangat takut jika dia benar-benar ada jadwal bersama grupnya, dan dia masih disini bersamaku. Tapi aku bernafas lega, setidaknya dia sudah bisa tertawa dan usil lagi seperti Sooyoung yang aku kenal. Dan aku mengantarnya kembali ke dormnya, aku berjanji pada diriku sendiri untuk membuatmu tersenyum dan tertawa seperti ini lagi, agar aku tidak pernah melihatnya menangis.
Choi Sooyoung, andai saja kau tahu betapa besar rasa sayangku kepadamu.

Sooyoung POV
Aku harus bersikap seperti biasa, aku tidak mau hanya karena masalah ini saja aku menjadi pemurung dan tidak bersemangat. Siwon oppa memang sekarang hanya menganggapku sebagai dongsaeng nya, tapi siapa yang tahu jika keadaan itu berubah. Ya, kemungkinan itu bisa saja terjadi. Jadi, aku anggap aku tidak pernah mengatakan perasaanku kepadanya, walaupun itu sulit. Terkadang aku bingung bagaimana aku harus bersikap jika aku bertemu Siwon oppa di kantor, atau saat SNSD dan Super Junior berada dalam satu acara. Tapi untung saja masih ada Kyuhyun oppa, dia yang selalu mengalihkan perhatianku dari Siwon oppa, dan dia juga selalu menemaniku jika aku ingin makan, ingin jalan-jalan bahkan jika aku hanya ingin seseorang berada disampingku.
Sudah seminggu ini aku tidak bertemu dengan Kyuhyun oppa dan Siwon oppa. Super Junior benar-benar sibuk sekarang, karena konser mereka akan berlangsung malam ini. Aku hanya berharap mereka bisa menunjukkan penampilan yang mengagumkan dan berkesan bagi fans mereka. Walaupun aku tidak bisa menontonnya, aku yakin Super Junior oppadeul akan memberikan penampilan terbaik mereka seperti biasanya.
“yeorobeun, apakah kalian akan menonton konser Super Junior oppadeul malam ini?” ucap Taeyeon tiba-tiba, kami sedang berada di ruang tunggu untuk sebuah acara musik.
“aaaa… aku ingin menontonnya, tapi aku tidak bisa” ucap Tiffany sedih, Taeyeon tertawa kemudian menghiburnya.
“Taeyeon-ah, kau akan menontonnya?” tanyaku ingin tahu
“ne, aku, Yoona, dan Seohyun akan menonton konser mereka. Kau mau ikut kah?”
“sepertinya aku tidak bisa pergi” jawabku singkat, aku memang tidak bisa pergi ke konser itu dan aku pun tidak mau jika aku harus bertemu lagi dengan Siwon oppa. Aku tahu, aku tidak bisa menghindarinya jika aku bertemu dengannya tanpa sengaja, tapi aku menghindari bertemu dengannya dengan sengaja seperti itu.
“waeyo eonni?” tanya Yoona ingin tahu, begitu pun member yang lain. Aku rasa aku tidak perlu menjawab ini, bahkan semua member tahu hubunganku dengan Siwon oppa sekarang.
“karena Siwon oppa?” Sunny mencoba memancingku, aku hanya bisa menghela nafas.
“aniyo, aku ada jadwal bersama Yuri di KBS, jadi aku tidak bisa menontonnya”
“bagaimana sekarang hubunganmu dengan Siwon oppa?”
“aku tidak ingin membicarakannya Sica” jawabku malas-malasan
“aku dan yang lain hanya ingin tahu, kita pernah berjanji untuk tidak tertutup satu sama lain. Kau ingat kan? Bukankah kau yang membuat janji itu” Jessica tidak menyerah, dia sangat ingin tahu hubunganku dengan Siwon oppa. Tapi Jessica benar, aku tidak boleh tertutup pada memberku sendiri.
“molla” jawabku, aku memang tak tahu apa yang aku rasakan pada Siwon oppa sekarang.
“wae?” tanya Tiffany, semua memberku benar-benar ingin tahu tentang hubunganku dengan Siwon oppa sekarang.
“sejak aku tahu dia hanya menganggapku sebagai dongsaengnya, entah kenapa itu membuatku canggung saat bersamanya”
“kau masih menyukainya?” memberku semakin menginterogasiku
Aku hanya menganggukkan kepala sebagai jawabanku. Aku memang masih menyukainya dan sedikit berharap Siwon oppa mengubah perasaannya itu untukku. Walaupun aku sudah berusaha menganggapnya biasa, aku masih belum bisa. Entahlah aku sendiri pun bingung dengan perasaanku sendiri.
“dan bagaimana dengan Kyuhyun oppa?” tiba-tiba Sunny bertanya, semua member dan aku pun terkejut dengan pertanyaan Sunny ini.
“mwo? Kyuhyun oppa?” tanyaku kembali untuk memperjelas apa yang aku dengar, dan Sunny mengangguk.
“Kyuhyun oppa itu oppa ku, Sunny-ah. Dia sangat-sangat baik padaku dan peduli padaku”
“bukankah sama dengan Siwon oppa? bahkan sekarang kau lebih dekat dengan Kyuhyun oppa” Sunny semakin menanyaiku, aku diam mendengar pertanyaan ini. Memang benar, Kyuhyun oppa dan Siwon oppa sama-sama baik dan peduli padaku.
“kau tidak pernah menyimpan rasa suka pada Kyuhyun oppa?” tanya Sunny lagi semakin menjebakku, sementara member yang lain hanya bisa diam.
“aku..” aku bingung, karena tidak pernah sama sekali aku berpikir tentang ini. Aku dan Kyuhyun oppa memang dekat, tapi dekat sebagai oppa dan dongsaeng nya. Aku semakin tak tahu tentang perasaanku sendiri. Akhir-akhir ini Kyuhyun oppa pun selalu menemaniku kemanapun aku mau pergi, dia juga yang selalu menghiburku, selalu memberiku semangat jika aku sedang kelelahan dengan jadwal SNSD yang padat. Ah, dua namja ini membuatku bingung.
“ya ya sudahlah, kita lanjutkan nanti saja di dorm. Sebentar lagi kita perform, nanti dia tidak berkonsentrasi” Taeyeon menyudahi pembicaraan ini, semua member setuju. Dan pembicaraan pun beralih keapda aksi panggung yang akan kita tunjukkan. Sekarang semua member mempersiapkan dirinya sendiri dan melakukan pemanasan agar tidak ada apa-apa saat kami menari nantinya.
Dan setelah kami selesai, member-member yang lain mulai menyelesaikan jadwal individu mereka. Aku dan Yuri segera meninggalkan ruang tunggu ini dan pergi ke gedung KBS untuk sebuah acara televisi. Yang aku tahu, Taeyeon, Sunny, Yoona dan Seohyun pergi menonton konser Super Junior, sementara Tiffany berlatih untuk drama musikalnya, dan Jessica aku tak tahu dia ada jadwal lagi atau tidak. Aku terlalu terburu-buru membereskan barang-barangku dan tidak menanyakan jadwal pada Jessica.
Dari cerita-cerita member yang menonton konser Super Junior, Super Junior menunjukkan konser yang sangat-sangat bagus. Aku tidak bisa melihat aksi sunbae ku itu secara langsung, tapi tak apa, aku cukup mendengarnya dari member yang menontonnya saja. Aku tidak bisa membayangkannya jika aku benar-benar menonton konser itu, pasti akan sangat mengasyikkan bisa menonton Kyuhyun oppa.
Kyuhyun oppa?
Kenapa Kyuhyun oppa yang ada dipikiranku tiba-tiba?
Ah, mungkin karena kau merindukannya. Sudah beberapa hari ini aku tidak bertemu dengannya, bercanda bersamanya dan aku merindukan leluconnya itu. Apalagi saat dia mencelaku, aku merindukan saat aku selalu marah padanya jika dia sudah mencelaku. Aku tersenyum memikirkan Kyuhyun oppa.
Aku lupa, aku harus bertemu dengan Siwon oppa. Aku dan Siwon oppa sudah berjanji untuk makan bersama, bukan untuk apa-apa, hanya saja aku sudah berjanji pada Siwon oppa untuk membayarinya makan setelah konsernya selesai, karena aku tidak datang ke konsernya. Sebenarnya tidak hanya itu, aku juga ingin bertemu dengannya, aku ingin menyelesaikan masalahku dengannya agar kecanggungan diantara kami tidak ada lagi, aku ingin semuanya seperti biasanya, sama seperti sebelum aku mengatakan apapun kepada Siwon oppa.
Dan sekarang aku di sini, di Seoul Grand Park. Aku menunggu Siwon oppa sendiri, ditemani kacamata hitam yang selalu ada di tasku. Setengah jam aku menunggunya, satu jam, aku mulai gelisah. Siwon oppa tidak pernah terlambat selama ini. Tiba-tiba awan menjadi gelap, haruskah aku meninggalkan tempat ini? Bagaimana jika Siwon oppa datang dan aku tidak ada disini, apakah nantinya dia akan kecewa padaku?
Aku memutuskan untuk tetap menunggunya disini. Aku beranjak dari tempatku, berjalan-jalan disekitar Seoul Grand Park ini, sudah mulai sepi karena rintik-rintik hujan mulai turun. Aku mencoba tidak memedulikan rintik-rintik hujan ini, aku sampai di tempat saat aku menunggunya tadi. Aku duduk lagi di bangku yang aku duduki sebelumnya, dan hujan mulai turun. Aku sama tidak beranjak dari tempatku ini, aku akan tetap menunggu Siwon oppa disini.

Kyuhyun POV
Aku terus memperhatikannya, melihatnya duduk sendiri di taman kota. Rintik-rintik hujan mulai turun, dan dia tetap berjalan di sepanjang taman itu, seolah tidak memedulikan tetes-tetes air yang mulai turun. Saat hujan benar-benar turun, dia masih tetap bertahan di tempat yang sama. Apa yang dia lakuakan disana, orang yang dia tunggu tidak akan datang. Tak tahukah kau Sooyoung jika Siwon hyung sedang tidak di Korea, untuk apa kau tetap disini menunggunya?
Aku sudah tidak tahan, aku menghampirinya. Sekarang aku tepat dibelakangnya, dia sama sekali tidak menyadari kehadiranku. Aku memayunginya agar hujan tidak membasahinya lagi. Dia sedikit terkejut dan sadar ada seseorang di belakangnya. Sooyoung menoleh ke arahku dan menatap ke arah paying yang aku pegang. Sedangkan aku, aku membiarkan hujan membasahiku, aku tidak peduli pada diriku, aku hanya ingin melindunginya dari apapun itu.
Dia beranjak dari tempat duduknya, “Kyuhyun oppa” rintihnya, suaranya sedikit bergetar dan dia pun menggigil kedinginan.
Aku melepas jaketku dan memakaikan jaketku kepadanya, “kajja Sooyoung-ah” ajakku menarik tangannya, tapi dia sama sekali tidak bergerak. Dia tetap bertahan di tempatnya dan dia menatapku tajam.
“shirro, aku sedang menunggu Siwon oppa disini”
“dia tidak akan datang, kajja” ucapku, aku menarik tangannya lagi dan dia tidak juga melangkahkan kakinya untuk menuruti ajakkanku.
“waeyo?”
Aku menghela nafas pelan, hujan sudah semakin deras dan aku pun sudah sangat basah. “dia sedang pergi”
“eodiga?”
“molla, aku hanya tahu dia tidak di Korea” jawabku singkat, aku masih terus mengajakknya untuk segera meninggalkan tempat ini. “ayo kita berteduh” ajakku lagi
Dia menggelengkan kepalanya, “aku yakin Siwon oppa akan datang, Siwon oppa pasti datang, aku dan dia sudah berjanji bertemu disini, dan Siwon oppa juga tidak memberiku kabar jika dia tidak di Korea, jadi dia pasti datang”
“YA! Sudahlah Choi Sooyoung!” ucapku sedikit tidak sabar, aku menaikkan volume suaraku, hujan turun sangat derasnya. “berhenti membodohi diri sendiri, dia tidak akan datang” aku menambahkan, dia menundukkan kepalanya dan aku menarik tangannya sekali lagi.
Kali ini dia menurutiku, dia melangkahkan kakinya perlahan. Aku menggenggam erat tangannya, aku tidak ingin melepaskan tangan ini. Aku mengajaknya berteduh di salah satu kedai minum yang masih berada di kawasan taman. Tidak mungkin untuk berjalan menembus hujan sekarang menuju mobiku, karena angin bertiup dengan kencangnya. Aku terus menggenggam tangannya dan dia menggigil kedinginan.
“kau kedinginan? Jaketku sama sekali tidak berguna karena itu sudah basah” ucapku
“aniyo, gwenchanayo oppa” ucapnya menggigil, dia melepas genggamanku dan melipat tangannya, mencoba menghangatkan dirinya sendiri.
“mana tanganmu?” aku memberikan tanganku padanya, dia keheranan tapi tidak juga memberikan tangannya padaku. Dan aku pun meraih tangannya dan menggosok-gosokkan tanganku di tangannya, mencoba membuatnya lebih hangat. Saat aku menatapnya, dia sedang memandangiku dan tersenyum padaku.
“oppa, gomawoyo” aku membalas senyumnya itu dan mengelus kepalanya.
“kenapa kau menyiksa dirimu sendiri, Sooyoung-ah?” tanyaku ingin tahu, entah kenapa aku ingin sekali mengatakan semua perasaanku kepadanya. Aku ingin dia tahu bahwa ada seseorang yang benar-benar menyukainya dan akan menjaganya sepenuh hatinya. “kau masih menyukainya?” tanyaku menambahkan.
“mollayo”
“kau sudah berjanji padaku untuk melupakannya, dia sama sekali tidak ada perasaan yang sama denganmu, kenapa kau menunggunya dan membiarkan dirimu seperti ini?”
Dia terlihat gelisah, aku menunggu jawabannya “aku tidak bisa melupakannya, oppa. Aku tak tahu apa yang aku lakukan, aku hanya tidak ingin membuatnya kecewa”
“geurae, kau tidak ingin membuatnya kecewa” aku mengerti maksudnya
“oppa”
“bisakah kau berhenti mengharapkannya?” ucapku semakin bertekad untuk mengatakannya.
“waeyo?” ucapnya, hujan mulai reda. Tapi aku dan Sooyoung tidak beranjak dari tempatku. Aku dan dia masih bertahan ditempat yang sama. Sooyoung menatapku, tatapan ingin tahu.
“karena aku mengharapkanmu, Sooyoung-ah” ucapku tanpa memandang matanya. Tidak ada reaksi darinya, aku memberanikan diri untuk memandangnya kali ini. “aku menyukaimu”
“waeyo, oppa? kenapa kau menyukaiku?”
“molla, tidak ada alasan aku menyukaimu. Aku menyukaimu karena kau adalah Choi Sooyoung, aku menyukaimu karena kau adalah yeoja yang selalu ingin aku lindungi, karena kau adalah seorang yeoja yang selalu membuatku berbeda”
“naega?” tanyanya tidak percaya
Aku mengangguk pasti. Perasaan lega mulai terasa, setidaknya aku tidak perlu menyembunyikan perasaanku lagi padanya. “aku tidak memaksamu untuk menjadi yeojachingu ku, aku hanya ingin kau melihatku sebagai seorang namja yang akan selalu melindungimu dan tidak akan pernah membuatmu jatuh” aku tersenyum padanya.
“oppa, aku… aku”
“kau tak usah khawatir, kau berhak memilih. Dan aku tidak akan pernah menyesali pilihanmu, karena aku yakin orang yang kau pilih adalah orang yang terbaik untukmu”
Dia diam lagi, aku takut aku terlalu menekannya. Aku tidak mau karena pengakuanku ini, dia mengubah sikapnya padaku. Justru jika itu terjadi, aku akan sangat menyesalinya. Aku hanya ingin dia tahu bahwa aku akan selalu ada disampingnya, melindunginya semampuku, aku akan selalu berdiri disampingnya agar dia tidak pernah merasa sendiri. Dia sama sekali tidak memandangku sekarang.
“oppa, maukah kau mengantarku kembali ke dorm?” pintanya, aku yakin pengakuanku ini membuatnya terkejut
“ne, kajja”
Aku tidak memaksanya, itu terserah padanya. Jika dia memang masih menyukai Siwon hyung, dan masih berharap padanya, maka aku akan tetap membantunya untuk mendapatkan Siwon hyung. Walaupun aku tahu, itu pasti akan menyakitkan bagiku. Aku tahu pengakuanku ini membuatnya semakin bingung dan bimbang. Mianhae Sooyoung-ah, aku memberikanmu sebuah pilihan yang mungkin sulit untukmu.

Normal POV
Sooyoung memilih tinggal di dorm jika sedang tidak ada jadwal bersama SNSD ataupun jadwal individu. Sooyoung enggan keluar dari dorm beberapa hari ini, setelah pengakuan Kyuhyun itu. Dia tak tahu apa yang harus dia lakukan sekarang. Sooyoung mengacak-acak rambutnya, baru kali ini dia merasakan kebingungan yang teramat sangat.
“Sooyoung-ah, Seohyun-ah kami pulang” suara beberapa member SNSD terdengar. Sooyoung yang sedang berdiam diri di kamarnya terpaksa menyambut member-membernya itu. Dia belum menceritakan pengakuan Kyuhyun pada membernya.
“YA Sooyoung-ah, kenapa kau berantakan begitu?” tanya Tiffany terkejut melihat penampilan Sooyoung.
“aku sedang stress, Fany-ah”
“wae?” tanya Tiffany lagi, mengambil beberapa makanan ringan dan duduk di sofa di sebelah Sooyoung, tak lama Seohyun datang diikuti Jessica dan Yuri yang sudah berganti pakaian.
“nanti saja, aku malas mengulang cerita”
Sooyoung menunggu membernya berkumpul. Dia tidak mau mengulang ceritanya, dan Sooyoung pun ingin mendengar pendapat dari 8 membernya, karena pendapat mereka akan sangat penting bagi Sooyoung.
Seohyun menyalakan televisi, dan betapa terkejutnya 5 member SNSD itu melihat sunbae nya TRAX membuat sebuah comeback dengan Kyuhyun dan Victoria sebagai model Music Video nya. Apalagi Sooyoung, dia benar-benar tidak menyangkanya. Sooyoung memang beberapa hari ini tidak bertemu dengan Kyuhyun bahkan menghubunginya. Sooyoung terlihat gelisah dan ada sedikit perasaan tidak suka melihat MV itu.
Sooyoung menghela nafas panjang dan mengalihkan perhatiannya dari televisi itu. Dengan tidak sabar, Sooyoung menanti member lainnya pulang, hanya tinggal Taeyeon, Hyoyeon, Sunny dan Yoona.
“kenapa mereka lama sekali?” tanya Sooyoung berusaha mengalihkan perhatian membernya dari MV itu.
“sebentar lagi Taeyeon sampai di dorm, dia sudah menghubungi. Kau coba saja hubungi Sunny atau Hyoyeon, barangkali syuting mereka sudah selesai” ucap Tiffany perhatiannya masih tertuju ke MV itu.
“Yoona sepertinya tidak pulang, dia harus mengejar syutingnya. Fany-ah, kau tidur bersamaku malam ini, eotte?” Yuri mencoba merayu Tiffany yang hanya dibalas anggukan olehnya, Yuri senang. “YA! Sooyoung-ah, kenapa kau habiskan kue nya?”
Sooyoung yang sedang memakan sebuah kue terkejut, “mianhae Yuri-ah, aku tak tahu ini punyamu” ucap Sooyoung melahap habis sisa kue milik Yuri, sementara Yuri hanya bisa menatap kue-kue nya yang sudah masuk ke dalam mulut Sooyoung.
Hampir setengah jam kelima member SNSD itu menunggu. Dan akhirnya hampir bersamaan Taeyeon, Sunny dan Hyoyeon datang. Banyak sekali yang ingin diceritakan masing-masing member SNSD. Dengan tidak sabar, member SNSD itu menunggu giliran mereka untuk bercerita. Kebetulan Sooyoung lah yang harus menceritakan apa yang membuatnya stress kali ini.
Semua member SNSD terlihat serius mendengarkan cerita Sooyoung tentang pengakuan Kyuhyun kepadanya. Sooyoung terlihat sangat gelisah, dia sangat berharap membernya mau memberikan pendapat untuknya.
“kau tidak menemuinya beberapa hari ini?” tanya Taeyeon mengambil beberapa makanan lagi, “wae?” tanyanya lagi
“jamkkaman Taeyeon-ah” Tiffany tiba-tiba berbicara sebelum Sooyoung sempat memberikan jawaban untuk Taeyeon. Semua member menatap Tiffany sekarang, “bagaimana kami tahu apa yang kau lakukan, jika kami tak tahu bagaimana hubunganmu dengan Siwon oppa sekarang?” tanya Tiffany pada Sooyoung.
“hubunganku dengan Siwon oppa?”
“ne, bagaimana kau sekarang dengannya?”
“awalnya aku masih mengharapkannya, tapi aku juga tidak yakin apakah aku benar-benar masih mengharapkannya atau tidak karena aku pun mendapatkan perlakuan yang sama oleh Kyuhyun oppa”
“maksudmu?” Jessica sedikit tidak mengerti
“sejak Kyuhyun oppa selalu ada untukku, aku semakin sering memikirkannya dan aku merindukannya jika aku tidak bertemu dengannya atau bahkan tidak menghubunginya”
“geurae, itu sebelum kau mendengar pengakuan Kyuhyun oppa. Dan sekarang, setelah kau tahu, apakah kau masih memikirkannya?” Taeyeon mencoba menyelesaikan masalah
“aku mencoba untuk tidak melakukan kontak baik dengan Kyuhyun oppa atau Siwon oppa, dan aku bisa melakukannya pada Siwon oppa selama hampir 2 minggu ini” jawab Sooyoung lagi
“bagaimana dengan Kyuhyun oppa?”
“aku tidak bisa, aku terus memikirkannya beberapa hari ini dan aku sangat ingin bertemu dengannya. Aku merasa sendirian karena dia tidak ada disampingku akhir-akhir ini”
“kau benar-benar menyukainya, Sooyoung-ah” ucap Sunny tersenyum, “aku tahu itu, bahkan sebelum ini”
“eotteoke?” tanya Yuri ingin tahu dengan pernyataan Sunny itu. Sunny masih tersenyum karena selama ini dia benar.
“aku tahu kau menyukai Kyuhyun oppa, bukan Siwon oppa. Karena setiap kau menceritakan Kyuhyun oppa, kau tidak seantusias saat kau menceritakan tentang Siwon oppa” jawab Sunny memberikan alasannya, beberapa member mengangguk mengerti.
“apakah hanya itu?” tanya Hyoyeon masih sedikit ragu
“aniya, bahkan matanya pun sudah mengatakannya dari dulu” Sunny meneguk minumnya dan mengubah posisi duduknya, semua member mendengarkan begitu juga Sooyoung. Karena Sooyoung tidak menyadarinya dan tidak tahu apakah dia memang seperti itu. “kalian tahu, tatapan Sooyoung saat bersama Kyuhyun oppa dan Siwon oppa itu berbeda”
“bagaimana kau membedakannya?” Jessica sangat tertarik dengan obrolan ini
“ah, aku ingat” Taeyeon ikut membantu Sunny. “Sunny pernah bercerita padaku”
“bagaimana?” Tiffany memandang Sunny dan Taeyeon bergantian.
“Sooyoung-ah, tatapan matamu kepada Siwon oppa itu adalah tatapan kagum, bukan tatapan yeoja yang menyukai seorang namja. Tapi tatapanmu pada Kyuhyun oppa itu sangat berbeda, walaupun hatimu belum mengatakannya padamu, tapi matamu sudah” Taeyeon mencoba menjelaskan disertai anggukan Sunny, “Sunny menjelaskan padaku beberapa, jadi aku tahu” tambah Taeyeon karena melihat tatapan membernya yang sedikit aneh itu.
“kau sudah menyukai Kyuhyun oppa sejak dulu, Sooyoung-ah. Hanya sekarang, hatimu mulai menyadarinya” Sunny mencoba menyimpulkan.
“jika memang benar begitu, jika memang benar aku lebih menyukai Kyuhyun oppa daripada Siwon oppa, bagaimana aku bisa tahu sendiri apa yang aku rasakan?”
“YA babo, kau bilang kau lebih merindukan Kyuhyun oppa daripada Siwon oppa. Itu kau sudah merasakannya” Tiffany sangat tidak sabar, jika masalah begini Sooyoung memang sedikit terlambat menyukainya, karena memang ini adalah pengalaman pertama Sooyoung.
“saat kau bersama Siwon oppa atau Kyuhyun oppa, kau lebih merasa nyaman dengan siapa?” Taeyeon mencoba meyakinkan Sooyoung lagi.
“Kyuhyun oppa” jawab Sooyoung singkat
“wae?” tanya Taeyeon ingin mendengar alasan Sooyoung
“karena aku merasa terlindungi, dan aku selalu merasa aku tidak akan pernah sendiri jika dia bersamaku”
“itulah tanda kau menyukainya, Choi Sooyoung” ucap Sunny lagi, dia sangat senang sekarang. Sunny tersenyum pada Sooyoung masih tidak mengerti.
“jika kau merasa kehilangan dia, kau tidak hanya menyukainya, kau mencintainya”
Sooyoung mengangguk mengerti, “bagaimana dengan fans dan kontrak itu?”
“kenapa kau takut? Preman seperti kau seharusnya tidak perlu takut dengan itu” jawab Hyoyeon, dan semua member tertawa mendengarnya. Sooyoung hanya memberikan tatapan tajam pada Hyoyeon.
“kau tak perlu takut, fans pasti akan mendukungmu, mereka tidak akan pernah menjatuhkanmu” jawab Taeyeon yakin, “dan kontrak, anggap saja itu tidak ada” tambah Taeyeon tertawa, begitu pula member SNSD dan Sooyoung.

Sooyoung POV
Memberku benar, memang aku lebih merindukan Kyuhyun oppa daripada Siwon oppa sekarang. Bahkan saat aku tidak menghubungi dan tidak bertemu Siwon oppa beberapa hari itu tidak membuatku gelisah. Siwon oppa pun bukan orang pertama yang aku hubungi jika aku ingin ditemani makan, atau bahkan hanya sekedar berjalan-jalan. Tapi itu Kyuhyun oppa. Kenapa aku baru menyadarinya sekarang? Kenapa aku baru sadar jika aku benar-benar menyukai Kyuhyun oppa setelah dia mengaku padaku?
Apa yang harus aku lakukan sekarang?
Haruskah aku menghubungi Kyuhyun oppa dan mengatakan aku juga mempunyai perasaan yang sama dengannya? Ataukah aku menunggu dia menghubungiku? Tapi kapan? Aku sudah sangat ingin bertemu dengannya, aku tahu dia sibuk, akupun begitu. Jadwalku bertambah padat akhir-akhir ini, dan aku tidak seluasa dulu jika ingin bertemu dengan Kyuhyun oppa.
Saat dikantor pun aku tidak bertemu dengannya, padahal biasanya aku bertemu dengannya di lobby atau di lantai 2 gedung SMent. Ah, mungkin belum saatnya aku bertemu dengannya. Tapi, aku melihat Siwon oppa keluar dari ruang latihan Super Junior, apakah Kyuhyun oppa juga ada disana? Aku berjalan ke arah ruang latihan Super Junior, tetapi tidak ada orang disana, sedikit kecewa aku kembali ke ruang latihanku.
Aku memutuskan untuk mengejar Siwon oppa dan menanyakan padanya dimana Kyuhyun oppa sekarang. “YA! Sooyoung-ah, kau mau kemana?” suara Tiffany terdengar memanggilku, aku terpaksa menghentikan langkahku untuk berbiacar dengannya.
“aku ada urusan sebentar, jamkkaman” ucapku sedikit berteriak dan segera menyusul Siwon oppa, aku takut dia sudah keluar dari gedung SMent.
Aku mencari Siwon oppa, dan melihatnya baru akan keluar dari gedung SMent, “Siwon oppa” panggilku lantang, bahkan sangat keras. Mungkin saja orang dari lantai 2 mendengar suaraku yang lantang ini. Aku tidak peduli. Siwon oppa menoleh ke arah ku dan tersenyum kepadaku. Dia diam, menungguku menghampirinya. Setengah berlari aku menghampiri Siwon oppa itu.
“wae?” tanyanya begitu aku sudah didepannya.
“oppa, kau tahu dimana Kyuhyun oppa?”
“Kyuhyun? Aku rasa dia sudah kembali ke dorm bersama member yang lain” Siwon oppa menjawab pertanyaanku tanpa ingin tahu kenapa aku mencari Kyuhyun oppa. “kenapa kau tidak menghubunginya saja?”
“aniyo, aku tidak ingin membuatnya khawatir”
“memangnya kau kenapa?”
“gwenchanayo oppa, hanya saja biasanya aku menghubunginya jika aku ingin dia menemaniku, jadi begitu, oppa” aku bingung bagaimana menjelaskan kepada Siwon oppa, semoga saja dia mengerti dengan perkataanku itu.
“apakah kau butuh bantuanku?” tawaran menarik dari Siwon oppa, tanpa ragu aku mengatakan “ne” ku
“apa itu?’ tanya Siwon oppa lebih lanjut
“oppa, tolong katakan pada Kyuhyun oppa aku menunggunya di Namsan Tower jam 5 sore, tapi apakah kalian ada jadwal sekitar jam itu?”
“hmm” Siwon oppa terlihat berpikir, “aku rasa tidak ada, tapi aku tak tahu jika dia ada jadwal individu” aku sedikit kecewa, aku takut Kyuhyun oppa tidak bisa datang. “tapi aku akan menyampaikan pesanmu, kau tenang saja” Siwon oppa tersenyum dan mengelus kepalaku, kemudian dia meninggalkanku setelah berpamitan terlebih dahulu, tak lupa aku mengucapkan rasa terimakasih ku kepadanya.

Kyuhyun POV
Aku bergegas ke Namsan Tower begitu mendapat pesan dari Siwon hyung. Sedikit heran juga mendapatkan pesan dari Sooyoung untuk ke Namsan Tower. Tapi tak apa, sudah lama juga aku tak bertemu dengannya, mencelanya dan membuatnya malu. Dia sudah menungguku di tempat saat aku membawanya untuk melihat matahari terbit. Ah, aku tahu dia ingin mengajakku menonton matahari terbenam. Aku tersenyum, dia memang orang yang mudah ditebak.
Aku mengampirinya, mempercepat langkahku. Dia sedang berdiri menatap ke kota Seoul di bawah. Aku berdiri disampingnya dan dia menoleh kepadaku begitu tahu ada seseorang disampingnya. Dia melepas kacamata hitamnya dan tersenyum padaku. Kenapa berbeda? Kenapa dia terlihat lebih cantik dengan senyumnya ini? Ini karena aku tidak lama melihatnya tersenyum seperti ini atau karena ada hal lain yang membuatnya bahagia?
“oppa, kenapa kau lama sekali?” tanyanya sedikit memprotesku
“mianhae Sooyoung-ah, aku menghabiskan waktuku bersama kekasihku”
“mworago?” dia sangat terkejut mendengar alasanku, bukankah dia sudah tahu jika kekasihku adalah PSP? Kenapa dia terkejut seperti itu?
“PSP kah maksudmu?” tanyanya akhirnya dan aku mengangguk, tersenyum jahil kepadanya. “kau benar-benar akan menikahi PSP mu itu, oppa”
Aku tertawa, dia berpindah tempat dan terpaksa aku mengikutinya. Aku berjalan disampingnya, mengimbangi langkah kakinya. “kenapa kau ingin bertemu denganku disini?”
Dia terlihat berpikir, “memangnya tidak boleh aku mengajakmu untuk menemaniku melihat matahari terbenam?”
“anida, aku senang jika aku harus menemanimu”
Dia duduk disalah satu bangku dan aku pun mengikutinya duduk di sampingnya. Dia memainkan kacamatanya, terlihat gugup dan gelisah. Aku yang tidak tahu apa-apa hanya bisa menatapnya dan memperhatikannya dengan teliti.
“oppa, ada yang aku tanyakan” ucapnya tiba-tiba, dia mengubah posisi duduknya agar terlihat lebih menghadapku. “oppa, apakah kau masih menyukaiku?”
Kenapa dia bertanya seperti itu, dia terlihat semakin gelisah. Aku menangguk sebagai jawabanku, dan aku sangat ingin tahu apa yang dia tanyakan kepadaku selanjutnya. Tapi dia hanya diam dan terus menundukkan kepalanya.
“oppa, jika aku punya perasaan yang sama denganmu bagaimana?”
Pertanyaan Sooyoung itu sangat-sangat membuatku terkejut. Apakah aku salah mendengarnya? Aku harus meyakinkan apa yang baru saja aku dengar dari mulutnya.
“kau tak salah?” tanyaku untuk lebih meyakinkannya dan tentu saja untuk meyakinkanku.
“ne, aku menyukaimu, oppa” jawabnyas sedikit malu-malu
“kau menyukaiku bukan karena kau tidak bisa bersama dengan Siwon oppa kan?”
“oppa” dia sedikit memprotes pertanyaanku yang sedikit sensitif itu. “kau tidak perlu membawa-bawa Siwon oppa, aku salah, selama ini aku tidak benar-benar menyukainya, tapi aku menyukaimu. Hanya saja aku tak pernah menyadarinya”
“lantas, apa yang membuatmu sadar?” aku sangat ingin tahu alasannya, sebenarnya tidak perlu aku lakukan, aku sudah sangat senang dia menerima perasaanku. Aku sangat ingin memeluknya sekarang, tapi aku menahannya, aku harus sedikit menjaga image ku di depan seorang yeoja seperti Sooyoung ini.
“kau selalu membuatku merindukanmu, kau selalu membuatku memikirkanmu, dan kau selalu membuatku ingin bersamamu” jawabannya sangat membuatku berkesan.
“apa kubilang, seorang Cho Kyuhyun bisa melakukan itu bahkan pada yeoja seperti kau, Choi Sooyoung” aku sedikit menyombongkan diri dan dia menjitak kepalaku, sakit sekali jitakannya ini.
“aku tidak bercanda, oppa” tambahnya
Aku menghela nafas, sudah saatnya aku serius menanggapinya yang juga serius. Aku takut membuatnya marah, apalagi disaat-saat seperti ini. Aku memandangnya dan menariknya mencari pemandangan lain di sekitar tower ini. Aku dan dia berdiri di tempat yang berlawanan dengan saat aku mengajaknya melihat matahari terbit. Sebentar lagi matahari akan terbenam, aku memandang Seoul di bawahku.
Aku menghela nafas sekali lagi, “disini aku bersamamu melihat bagaimana matahari terbit dan menyinari seluruh dunia dan disini pula aku bersamamu melihat bagaimana matahari menyelesaikan tugasnya untuk menyinari dunia dalam satu hari”
Dia mendengarkanku, aku menatapnya sesaat, “Sooyoung-ah, kau tahu aku sangat menunggu hari ini, hari dimana kau mempunyai perasaan yang sama sepertiku. Aku tidak peduli berapa lama aku harus menunggu itu, aku akan melakukannya. Karena aku tidak bisa hidup tanpamu” ucapku memandangnya dengan penuh keyakinan.
“Kyuhyun oppa, mianhaeyo”
“wae?”
“aku tidak cepat menyadarinya, andai saj..”
“aniya” potongku segera. Aku tidak mau mendengar permintaan maaf darinya, karea tidak ada yang perlu dimaafkan. Aku tersenyum padanya, “kau tak perlu meminta maaf padaku, aku percaya kau akan menyadarinya suatu saat”
Tiba-tiba dia memelukku, aku sangat terkejut dengan perbuatannya yang tiba-tiba itu. Aku membalas pelukkannya dan mempererat pelukanku kepadanya, sudah lama aku mengharapkan pelukan hangat ini. Pelukan seorang yeoja yang sudah lama kau sayangi.
“oppa, bagaimana kau bisa menyukai yeoja sepertiku? Kau sangat tahu sifatku, tapi kenapa kau tetap menyukaiku?” tanyanya melepas pelukanku
“Sooyoung-ah, aku menyukaimu bukan karena dirimu, tapi karena bagaimana aku saat bersamamu” jawabku singkat dan dia tersenyum merasa tersanjung. Baru kali ini aku melihatnya tersenyum seperti ini. Dia memberiku pelukan singkatnya, kemudian memandang matahari yang dengan perlahan turun.
“oppa, kau tidak memintaku menjadi yeojachingumu?” pertanyaannya membuatku tertawa, dia ini selalu bisa membuatku tertawa. Aku mengelus kepalanya dan memegang lembut tangannya.
“ne, Sooyoung-ah maukah kau menjadi yeojachingu ku?” tanyaku tersenyum dan sedikit geli, baru kali ini aku menyatakan cinta pada seorang yeoja karena permintaan yeoja itu sendiri.
“aku mau oppa” dia menjawab permintaanku tanpa ragu
“kau mau apa?”
“YA! Aku mau menjadi yeojachingu mu babo!” dia menjitak kepalaku lagi, dia masih saja begini, bukannya aku kesakitan, aku justru tertawa. Karena sesuatu yang harusnya romantis menjadi tidak romantis sama sekali sekarang.
Aku mencium bibirnya lembut, dan dia membalas ciumanku. Aku dan dia memandangi matahari yang mulai terbenam perlahan, melihat perubahan hari. Sungguh pemandangan yang mengagumkan. Aku senang dan sangat bahagia, karena aku bisa melihat kedua pemandangan yang mengagumkan bersama dengan yeoja yang mengagumkan juga. Karena dia sudah seperti kedua pemandangan itu, selalu membuatku berkesan akan keindahannya.
Dan aku pun resmi menjadi namjachingu seorang member SNSD, Choi Sooyoung. Aku dan dia sama sekali tidak menyembunyikan hubungan kami dari publik, walaupun perusahaan melarang adanya hubungan ini, aku dan dia tidak peduli. Asalkan aku dan dia tidak merugikan perusahaan secara signifikan, aku akan tetap menjaga hubungan ini. Aku tak mau melepasnya, kerena dialah satu-satunya yeoja yang aku sayangi setelah eomma dan noonaku tentunya. Aku ingin bersamanya selama aku hidup, dan menikmati saat-saat bersamanya seperti ini, serta menikmati pekerjaan kami ini bersama Super Junior dan SNSD.


THE END